Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

LARANTUKA PENDEKAR CACAT PEMBASMI IBLIS - Prolog


Prolog

Tanah Jawisilam, tahun 500 SM. Manusia hidup dalam kabut kegelapan, dimana kejahatan para penyembah iblis merajalela. Para budak iblis ini  menguasai manusia dengan teror dan kekejaman, menjadikannya sebagai hewan ternak untuk kelanggengan hidup abadi mereka. 

Di setiap malam mereka diburu untuk bahan ritual kegelapan.

Dengan memakan manusia dan meminum darah mereka, kesaktian para budak iblis ini semakin bertambah. Dengan ilmu terlarang mereka menciptakan prajurit-prajurit setan seperti jerangkong hidup, kemamang, banaspati, suwanggi dan lainnya. Mereka dibangkitkan untuk membelenggu para manusia. Dengan pasukannya permuja iblis ini menjadikan diri sebagai penguasa di gunung, lembah, pantai hingga masuk ke dalam hutan lebat yang terpencil.

Bagi Pemuja Iblis harga nyawa manusia tidak lebih dari seonggok daging yang ada di piring jamuan makan malam. Oleh karena itu sebagian dari manusia dibiarkan hidup dalam wilayah mereka agar bisa berkembang biak untuk kemudian di'panen' di saat tertentu.

Namun demikian manusia tidak selamanya lemah, ada beberapa dari mereka yang bernyali dan bernasib baik bisa meninggalkan desa tempat mereka dikurung. Mereka yang lemah akan mati disantap oleh penguasa yang lain. Namun yang kuat terus bersatu, semakin banyak, mereka bersekutu dan membentuk sebuah kerajaan.

Satu-satunya kerajaan yang mampu bertahan dari gempuran manusia iblis ini adalah kerajaan  Kalingga yang berlokasi di lembah Hasta Sakilan. Lembah ini dikelilingi oleh pegunungan berbatu Martameru, menjadikan benteng alami yang sulit diserang oleh para iblis. 

Dalam kehidupan yang penuh dengan marabahaya ini, selain kerajaan Kalingga, muncul pula orang-orang sakti dalam mengolah kanuragan. Mereka mendapakan kesaktian dengan mempelajari ilmu mistik baik dari aliran hitam maupun aliran putih. Sebagian adalah pertapa yang mengasingkan diri dari kehidupan duniawi, sebagian orang malah menjadikan kehidupan duniawi sebagai batu sandaran.

Mereka menjadikan memburu iblis sebagai sumber nafkah sekaligus batu loncatan dalam memperdalam ilmu kanuragan.

Satu nama, telah muncul di permukaan Tanah Jawisilam. Ketika disebut maka akan membuat orang tertegun. Dia dikenal sebagai Pendekar yang telah membasmi seribu Iblis. 

Dia dikenal dengan nama : Larantuka.
close