Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KHODAM

Sosok Gaib Pendamping pada manusia


- Bakri -

Bakri adalah anak yang masih sekolah menengah keatas. Hidupnya masih wajar seperti anak yang lainnya. Kegemarannya bermusik.

Waktu itu, dia sedang berkunjung kerumah kakeknya yang berada di banyuwangi. Lama juga dia tidak menjenguk nenek dan kakeknya disana.

Entah mengapa, beberapa minggu ini bakri sering sekali bangun ditengah malam.

Dia selalu bangun di jam 02:00 pas. Tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Bakri selalu heran karena sudah hampir 3 minggu dirinya bangun di jam yang sama.

Dirinya sudah mencoba berbicara terkait kondisinya tersebut kepada ayah dan ibunya.
Namun, ayahnya hanya berpikir bahwa bakri hanya sedang lelah dan banyak pikiran di sekolah. Tugas, pelajaran, pertemanan dan lain-lainnya.

Sementara itu, bakri tetap tenang dan tidak membesarkan masalah itu. Hanya saja, bakri sedikit kesal dengan dirinya yang selalu bangun jam 02:00 pagi.

Saat itu, bakri sedang berada dilapangan sekolahnya. Dirinya terdiam dan melihat kanan dan kiri. Seperti orang bingung.

Bakri heran, mengapa hatinya gelisah terus menerus. Apa yang akan terjadi saat itu dia masih bingung.

Akhirnya, dia pergi ke kantin. Dia membeli minum dan mencoba untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya kembali.

Kemudian, bakri sengaja menatap ke langit. Entah, tiba-tiba sebuah bayangan seseorang yang akan kecelakaan muncul didalam pikirannya.

Didalam pikirannya terlintas wajah neno, teman sekelasnya. Bakri dengan sekuat tenaga berlari dan menuju ke kelas.

Disana terlihat neno yang sedang berbincang santai dengan teman-temannya.

Dengan nafas yang terengah-engah, bakri berjalan kearah neno..

"Ngapain sih kri? Gak jelas arek iki!" ucap neno sembari tertawa melihat tingkah aneh bakri.

Bakri memandangi neno sangat lama.
"Tak kiro mati awakmu no, paling luwe aku dadi mikir aneh-aneh." (Aku kira mati kamu no, mungkin lapar aku jadi mikir yang aneh-aneh). ucap neno tersenyum.

Neno semakin bingung dengan perkataan bakri saat itu. Kemudian kejadian itu berlalu.

Saat pelajaran dikelas, bakri semakin pusing dan badannya terasa panas dingin. Meriang.

Kemudian, tatapan bakri menjadi sedikit menegangkan lantaran dia melihat sosok berjubah hitam berkepala harimau sedang berdiri didepannya.

Bakri langsung kaget dan menjerit. Teman-temannya spontan langsung menoleh kepadanya.

Bu ina yang saat itu mengajar hanya bisa mendengus pelan dan menatap ke arah bakri.

Bakri hanya bisa terdiam.

Waktu pulang telah tiba. Bakri menggendong tas hitamnya dan keluar dari pagar sekolah.

Pundaknya sangat berat sekali, entah kenapa. Sosok berjubah tadi juga tiba-tiba muncul dan mengagetkan dirinya.

Saat dirinya sedang asik berjalan santai, tiba-tiba dari belakang dirinya

Didorong sesuatu yang sangat kuat. Ternyata sosok berjubah tadi yang berjalan cepat dan menghantam sebagian badannya dan berjalan cepat kedepan.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara 'brakkk' sesuatu yang menghantam sangat keras.

Bakri menoleh dan melihat ke belakang. Alangkah terkejutnya, saat melihat kepala neno yang tersenyum kearah bakri.

Bakri semakin terkejut lantaran, kecelakaan tersebut membuat tubuh neno sebagian rusak dan hancur. Hanya menyisahkan bagian kepala yang masih utuh.

Bakri pulang dengan menyisahkan duka yang mendalam. Neno meninggal ditempat.

Ibunya yang melihat bakri lesu, sangat khawatir dan menanyainya,
"Kamu kenapa le? Kok wajahnga pucet sekali?" tanya ibunya khawatir.

Bakri hanya melihat ibunya dengan wajah yang sedih.

"Tadi, neno kecelakaan bu sepulang sekolah. Kecelakaan didepan gerbang. Aku tidak bisa menolongnya." jelas bakri kepada ibunya.

Ibunya kaget mendengar kabar tersebut. Dia langsung mengambilkan segelas air putih dan menyuruh bakri untuk minum.

Bakri sedang sholat maghrib, saat sujud terakhir. Dia mendengar seseorang yang ikut sholat dibelakangnya.

Bakri hanya membatin dan konsentrasi dengan sholatnya. Hingga selesai sholat, bakri mendengar suara lelaki berkata "aaaammiiiinnn" dibelakangnya.

Bakri langsung menoleh namun, tidak ada seseorang dibelakangnya selain dirinya.
"Astagfirllah, kalau kamu setan dan niat mengganggu. Aku mohon ganggu yang lain jangan aku." bakri berbicara sendiri dikamarnya.

Namun, mustahil jika dirinya mendengar balasan akan penjelasannya tersebut.

Tiba-tiba sebuah tasbih berwarna hitam terjatuh dengan sendirinya.

Bakri kaget dan melihat tasbih tersebut. Dia berjalan dan mengambilnya. Rupanya, tasbih itu adalah pemberian dari kakeknya.

Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Bakri sangat mengantuk sekali. Sepulangnya dari pemakaman neno, bakri merasa kehilangan sekali.

Tubuhnya sudah tidak seperti tadi, sudah agak enakan. Dia kemudian merebahkan tubuh dan tertidur.

Bakri bermimpi, bahwa dirinya sedang terbangun dan melihat dirinya sedang tidur dikasur. Bakri semakin ketakutan, karena dirinya melihat tubuhnya sedang tidur.

Bakri menghela nafas panjang dan 'wuss..' angin datang pelan membawa kabar bahwa sesuatu sedang datang.

"Njenengan tiang sae, den. Kulo purun nderek njenengan." (Kamu orang baik, den [raden: anak muda]. Saya mau ikut kamu.) seseorang berkata ditelinga bakri.

Bakri lantas menoleh dan ternyata yang dilihatnya adalah sosok tadi, anehnya kakeknya berada di samping sosok tersebut.

Bakri langsung terbangun dari tidurnya. Dia bernafas kencang dan menyalakan lampu meja kamarnya.

Dia melihat jam dan menunjukkan pukul 02:00 dini hari.
"Ya Allah, ada apa ini. Apa yangs sedang terjadi.." ucap bakri yang melempar tubuhnya lagi ke kasur.

Satu bulan lebih bakri bangun berulang-ulang di jam yang sama. Masih belum ada penjelasan dan jawaban dari semua ini.

Hingga, saat diri selesai sekolah ayahnya menelpon untuk segera pulang, terdapat kabar bahwa kakeknya sudah sakit parah dan mereka harus segera menjenguknya.
...

Sesampainya dirumah kakek dan neneknya, bakri melihat kakeknya yang sudah tak berdaya.

Dirinya sangat sayang sekali dengan kakeknya. Firman, kakak bakri tidak bisa iku menyusul mereka lantaran sibunya pekerjaan yang sedang dijalani di ibu kota.

Bakri ingin tidur, kondisi kakeknya mulai tenang. Tidak seperti sebelumnya yang gelisah. Sekarang sudah cukup tenang.

Bakri hendak tidur, dirinya menutup pintu kamar kakek. Tiba-tiba terdengar suara orang mengaji dari dalam kamar sang kakek.

Bakri menyipitkan mata dan clingak-clinguk tidak jelas. Akhirnya, dengan penasaran yang tinggi.. Bakri membuka pintu kamar sang kakek kembali.

Alangkah terkejutnya, ketika melihat beberapa orang berpakaian hitam sedang duduk dilantai dan membacakan dzikir secara bersamaan.

Bakri terkejut dan tidak memercayai apa yang sedang dilihatnya. Siapa orang-orang itu, dari mana datangnya.

Bakri melihat dari beberapa orang yang berdzikir itu, terlihat sosok yang mengetuainya. Sosok yang selama ini selalu terlihat olehnya, intipan bakri pecah lantaran sosok itu kemudian menoleh kepadanya.

Bakri kemudian menutup kembali pintu kamar kakeknya dan pergi ke kamar tidurnya. Jam pun berputar begitu saja, bakri terlelap dalam tidurnya.

Kemudian, terdengar samar oleh bakri, "Den, sholat.. Sholat.. Sholat..." suara tanpa raga.

Seketika bakri terbangun dan melihat jam ternyata masih sama jam 02:00 pagi.

Karena sudah terlanjur bangun, bakri kemudian sholat tahajud. Saat itu, dirinya sholat sangat kyusu' sekali. Tenang dan ikhlas. Dia berdoa agar kakeknya segera sembuh dan Allah segera mengangkat penyakitnya

Hingga, pada saat itu. Tepat 40 hari bakri terbangun di jam yang sama. Suara teriakan dan tangisan terdengar olehnya.

Kakeknya meninggal jam setengah 3 pagi. Duka yang dalam menyelimuti keluarganya. Sepeninggal kakeknya, bakri semakin mengerti bahwa sosok yang mengikutinya -

Adalah khodam leluhur yang memang akan selalu diwariskan turun temurun hinggan anak cucunya kelak. Hal ini tidak membuat bakri berpikir bahwa dirinya terganggu.

Malah, dirinya bersyukur telah diberi kelebihan seperti ini dan sampai sekarang hal itu dipergunakan untuk kebaikan.

***

- Kinan -

Kinan adalah gadis remaja yang sedang menempuh kuliah di perguruan tinggi. Kinan menyukai dunia seni. Namun, dia tidak mengambil jurusan tersebut.

Hanya saja, kinan menyukai itu sebagai hobi waktu luangnya. Dia seseorang yang suka sekali menyendiri. Bahkan, dia hampir tidak memiliki teman.

Disaat ada waktu luang, kinan selalu menggunakan waktunya di perpustakaan kota.

Dia lebih memilih untuk membaca tentang sejarah masa lalu. Sejarah indonesia saat jaman kerajaan. Entah mengapa, tanpa perlu dipelajari lebih dalam kinan sangat paham betul dengan kondisi dan cerita jaman dahulu kala.

Saat itu, dia sedang bingung karena semester itu banyak sekali waktu senggang. Akhirnya dia putuskan untuk pergi ke tempat-tempat peninggalan sejarah.

Dari yang sepi sampai ramai. Anehnya, kinan lebih berani berkunjung seorang diri.

Dia risih dan sangat tidak nyaman jika ditemani oleh banyak orang. Entah, ada apa dengan dirinya.

Saat itu, dia sedang berada disalah satu peninggalan kerajaan majapahit. Sebuah candi.

Dia berjalan mengikuti kata hatinya, hingga dirinya saat itu dia melihat kilauan cahaya hijau Dari sebuah beringin tua.

Kinan mencoba mengikuti kata hatinya yang sangat ingin sekali mendekat kearah beringin tersebut.

Tiba-tiba terdengar saut suara dari belakangnya. Ternyata itu adalah pak alib. Juru kunci dari tempat itu.

Pak alib mencoba menyapa kinan dan tersenyum kepadanya. Entah mengapa, kinan merasa bisa menerima pak alib untuk menemaninya keliling kompleks candi.

"Mbak dari mana? Kok tadi mau ke arah beringin?" ucap pak alib.

Kinan menjelaskan bahwa dirinya melihat cahaya hijau yang berada di pohon beringin tersebut. Pak alib tertawa dan melihat ke arah kinan. Kinan semakin bingung dengan tingkah laku pak alib.

"Kok ketawa pak? Saya tidak halu. Memang aku melihat cahaya hijau di bringin itu." jelas kinan.

Pak alib mengangguk pelan dan mengajaknya berjalan kembali.

Saat itu pak alib berkata,
"Dari tadi, saya sudah tahu kalau mbak kinan orang yang beda. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat pusaka itu. Kalau saya hitung, masih 3 orang yang mampu melihat tanda hadirnya pusaka yang berada di pohon beringin itu.-

Salah satunya, mbaknya. Saya juga lihat siapa yang berada disamping dan mengikuti mbak kinan selama ini,-

cantik. MasyaAllah, memang tiada tandingannya kalau sudah ciptaan Tuhan." jelas pak alib.

Kinan tidak paham dengan perkataan pak alib. Dia hanya tersenyum dan melanjutkan melihat sekeliling candi. Akhirnya, haripun berlalu. Kinan pulang dan mandi. Kemudian dia mencoba berbicara tentang perkataan pak alib tadi.

Ibunya, laksmi menatap serius.
"Memang ada yang melihat nduk?" ucapnya serius. Kinan mengangguk.

Ayahnya kemudian tersenyum.
"Kamu memang diwarisi ilmu dari nenekmu, bagaimanapun kamu haru mengasahnya sendiri. Pergunakan yang diturunkan itu untuk hasil yang baik. Nenekmu hanya berpesan, jangan sombong dan takabur. Ingat ini baik-baik, jangan tinggalkan sholatmu."

Kinan paham.

Itulah cerita sebagian temanku yang memiliki khodam turunan.

***

Bagi kalian yang masih belum paham, akan aku jelaskan sedikit lewat cerita ini.

Sebenarnya apa itu khodam? Khodam adalah sosok pendamping yang memang ditugaskan mendampingi manusia.

Sebenarnya semua orang itu berkhodam. Kenapa demikian? Begini penjelasannya..

Menurut filosofi kejawen, manusia memang semua berkhodam. Tapi, khodam-Nya itu dibedakan menjadi beberapa bagian

1. Khodam alami
Khodam ini dimiliki oleh semua manusia, khodam ini bersumber dari sedulur papat limo pancer.

Apa itu sedulur papat limo pancer ? Itu juga termasuk khodam karena mereka adalah empat saudara ghaib manusia yang menjaga dari 4 penjuru mata angin.

Nahh, ini biasanya dimiliki oleh manusia yang selalu muncul tanda-tanda seperti ini:

Sering bangun ditengah malam, seperti ada yang bangunin.

Ketika diam disuatu tempat kemudian seperti sedang diawasi.

Seperti sedang diikuti orang saat berjalan sendiri.

Cara membedakan kehadiran khodam dan hantu bagaimana mbak ?
Saat khodan datang tidak membuat bulukuduk berdiri.

2. Khodam Turunan/Leluhur
Khodam yang memang ada sejak dahulu dan memang akan diturunkan kepada ahli warisnya (keturunannya)

Tanda jika seseorang yang memiliki khodam ini yaitu biasanya mempunyai wibawa diri dan memimpin.

Welas asih kepada keluarga dan selalu rendah hati.

3. Khodam dari Ilmu yang dipelajari
Khodam ini sering aku jumpai, ada yang berbentuk macan, buruh hantu, sosok sosok besar berwajah hewan, dll.

Tanda-tanda memiliki khodam ini yaitu sifatnya yang sangat bijaksana dan menjunjung tinggi kehormatan baik dirinya sendiri, keluarga dan lainnya.

Kalau selama ini aku melihat, sosok khodam ini selalu mendampingi mereka yang punya ilmu spiritual yang tinggi.

Bisa membantu menyembuhkan seseorang dari kiriman-kiriman ilmu hitam.

SEKIAN
close