PEREMPUAN HUTAN TUMBAL
Apa yang terlintas di pikiran kalian saat mendengar Nama Pulau 'KALIMANTAN'
Mungkin hutan-nya yang lebat,, berbagai macam ikan Langka, Buah-buahan,, dan Masyarakatnya yang Ramah,,
Ya itu lah Kalimantan,,,
Namun Di balik keindahan pulau kalimantan. Ada berbagai macam misteri,,,
Kali ini Aku akan menceritakan Kisah Seseorang yang sekarang sudah Almarhum...
Namanya Sahar Lelaki yang merupakan Ayah Dari 5 orang anak,,,
Kehidupan-nya sangat miskin,,,
Di kalimantan selatan dia hanya seorang petani yang menggarap sawah milik orang kaya di desa-nya,,
Dan pada saat istri-nya hamil anak mereka yang ke 6, Sahar memutuskan untuk pergi merantau ke Kalimantan Tengah untuk ikut teman-nya Menambang Emas,
Perjalanan mencapai tempat teman-nya menambang emas itu sangat jauh bahkan bertaruh nyawa melewati sungai dan jurang,,,
Sampai 2019 ini tidak ada akses jalan ke sana, bahkan 1 kg gula pasir bisa di hargai 40-50 perkilo-nya, percaya gak percaya soalnya Mimin juga
pernah kesana,, jalan-nya susah banget,, pernah dulu bawa satu kotak Mie instan, terus pas nyampe sana mereka rebutan beli satu bungkus-nya 15 ribu..
Tapi setelah itu Aku tak pernah terpikir bawa makanan yang berlebihan lagi,, karena harga yang mahal gak sesuai dengan perjuangan membawa-nya,,
Hasil Kerja satu harinya sekitar 500 ribu..
Tapi pernah dulu aku hampir mati jatuh kejurang pas jalan nya licin habis hujan,, kapok setelah itu,,,
***
Lanjut cerita Sahar,,
setelah berbulan bulan Sahar menambang Emas disana dia sudah menghasilkan uang yang lumayan
banyak,,
Saat dia pulang ke kalsel, dia bisa membeli rumah, tv (jaman dulu gak banyak orang yang bisa beli tv), dan membelikan peralatan sekolah anak-nya,,
Namun kesuksesan itu tidak berlangsung lama,,
Karena suatu ketika Lubang Tambang emas mereka Longsor. Dan Memakan Banyak korban,,
Korban yang meninggal itu adalah yang masih menambang di dalam Lubang/goa buatan Mereka..
Dan setelah kejadian itu, lubang ditutup secara permanen,,, padahal di lubang itulah Mereka mendapatkan hasil yang melimpah..
Sebagian teman-teman sahar sudah pulang,, dan sebagian masih ada disana sembari mencari kerjaan baru..
Suatu Sore Saat Mereka Sedang
duduk-duduk di depan Rumah Kosong yang mereka tempati di pinggir hutan, setelah kejadian itu...
"(Har,, Kata Orang di sebelah sana itu ada Lubang yang didalamnya ada emas yang belum pernah di Sentuh manusia,,
Kata-nya Siapapun yang mengambil emas itu bakalan mati
dan emas-emas itu yang akan digunakan untuk biaya pemakaman orang yang ngambil emas itu...)" ujar Dadang
"(Memangnya Sebanyak apa Emas nya....???)" tanya sahar mulai penasaran
"(kalau ketemu, kata dukun yang pernah kesana, emas itu gak habis 5 keturunan... sangat banyak
pokok nya....)" jawab Dadang lagi
"(tapi aku gak niat ah,, yang enak istri, sementara kita MATIII setelah itu.....)" ujar Dadang Lagi
"(Dimana Tempat nya....???)" tanya Sahar
"(Kenapa...????)" tanya Dadang heran
"(Aku ingin kesana....)" jawab sahar
"(hahaha.. kesana pun tidak boleh sembarangan har,, harus di temani dukun,, biar aman,,)" ujar Dadang
"(Siapa dukun nya yang bisa di ajak kesana...????)" tanya Sahar
"(Kamu yakin mau kesana...???mau ngapain..??? jangan nekat har,, nyawa taruhan nya..!)" ucap Dadang mengingatkan
"(Aku kesana cuma mau lihat lihat,, tidak bermaksud apa apa...!)" jawab sahar
"(kau tinggal bilang saja siapa dukun yang bisa di ajak kesana....!!)" ujar sahar lagi
"(Namanya Mang tomit,, rumahnya yang paling ujung sana itu.,)" ujar Dadang
"(Baiklah,, aku kesana sekarang,,,)" ucap Sahar seraya berdiri
"(Aku ikut har.,)" ujar Dadang
***
Sesampainya dirumah Dukun itu Sahar mengutarakan keinginan-nya..
"(Saya sangat ingin kesana mang,, kira-kira syaratnya apa aja mang....???)" ujar Sahar
"(Punan Merah yang masih perawan,,,)" ujar dukun itu..
"(Punaaaan...????!!!!)" ujar dadang kaget
"(Yaa,, Tapi kalau memang kau ingin mengambilnya tanpa tumbal punan merah, bisa saja, tapi sebagai gantinya,, nyawamu...!!!!)" ujar dukun itu
"(Gila...!!! Mau cari punan kemana....???lagian kalau ketemu pun bisa-bisa kau yang jadi mayat,, mereka 'punan' itu hidup di hutan, bahkan berpindah-pindah....!)" ujar Dadang sinis
Punan itu suku yang sangat primitif, bahkan mereka masih menganut tradisi leluhur mereka, jarang yang bisa ketemu sama mereka "punan" terutama-nya punan merah.. karena mereka tidak akan mau bertemu dengan masyarat desa, bahkan cara berpakaian-nya pun hampir sama seperti jaman purba,,,
(nenek mimin sendiri orang dayak punan putih Namanya Nini Undang, Sudah Liau/mati/meninggal),,
Dan mereka itu sangat di sukai oleh bangsa gaib...
(mimin pribadi gak pernah ketemu orang punan merah, tapi dulu pernah waktu nemenin orang-orang kemah makanan kita hilang dengan tiba-tiba,, padahal monyet dan binatang lain-nya gak bakalan bisa ambil barang-barang kami, karena tersimpan dengan aman,,,
Kata Tetua suku Yang mencuri barang-barang kami Anak-anak atau pemuda pemudi Punan,,)
Mereka tinggal di hutan belantara kalimantan,, biasanya berpindah pindah tempat,, Supaya keberadaan mereka tidak diketahui masyarakat lain-nya,,,
Karena larangan atau aturan leluhur mereka melarang suku punan merah asli berkomunikasi dengan masyarakat luar,,,,
Bahkan tidak jarang keberadaan mereka hanya di anggap mitos,,
Beda halnya dengan Dayak Bangau mereka memiliki kulit putih bermata biru,, namun bila terkena sinar matahari kulit mereka akan memerah, dan penglihatan mata mereka pun akan buram saat terkena sinar matahari
langsung,,,
Tidak jarang merekapun sering disebut dayak punan, karena memiliki kulit merah, padahal bukan,, kalau punan asli seluruh kulit tubuh mereka berwarna merah walaupun tidak terkena sinar matahari,,,
Di pinggir sungai pun katanya ada intan sebesar Telur ayam kampung, bisa diambil dengan cara menyembelih punan merah tepat diatas tanah berintan itu..
Tapi cara menemukan mereka pun sangat sulit dan bertaruh nyawa,, karena "mereka" juga di kenal sebagai
MAHLUK TANGGUH PENGHUNI HUTAN,,
***
Ok,, Lanjut ke cerita Sahar....
"(Kalau ada kemauan mencari gadis punan itu, kita pasti akan menemukan nya...!)" ujar Sahar semangat
"(Benar,, Hanya satu tumbal gadis punan merah yang masih perawan...!!kalian akan menjadi kaya raya....!!)" ujar Dukun itu
Dadang berpikir keras, jujur saja dia pun sangat ingin memiliki Harta itu,, namun Kalau harus menaruhkan nyawa demi harta dadang harus berpikir ribuan kali..
"(bagaimana dang...????!)" tanya sahar
"(Aku pikir-pikir dulu lah,,,)" jawab Dadang lesu
"(apalagi yang kau pikirkan, ini adalah kesempatan kita untuk mengubah nasib,, kau lihat sendirikan hampir seminggu ini kita tidak ada kerjaan,,,!)" ujar sahar setengah memaksa.
"(Aku tau.. Tapi aku masih ingin hidup, masih ingin menghirup udara...dan tentunya masih ingin bersama anak dan istriku..!!
Kalau diambil sekarang harta itu maka nyawa kita yang menjadi tumbal,, dan kalau kita berangkat mencari punan, dan kalau kita berhasil menemui mereka bisa-bisa nyawa kita yang melayang...!!!!!
Apa kamu tidak berpikir tentang hal itu....??!!!!
Apa kau sudah tidak sayang
dengan nyawamu itu.. kalau kita mati bukan tidak mungkin istri-istri kita menikah dengan laki-laki lain, menghabiskan harta yang kita perjuangkan dengan nyawa....!!!!)" ujar Dadang kesal.
"(Istriku tidak mungkin seperti itu....!!)" ujar sahar
"(terserah kau saja,, aku besok akan berangkat mencari punan itu,,,!!!!walau nyawa taruhan-nya,, aku tidak ingin anak-anak ku hidup dalam kemiskinan terus menerus....!!!)" ujar Sahar seraya berdiri.
"(Kau akan berangkat sendirian..????!!!!)" tanya Dadang Khawatir
"(Ya...)" jawab Sahar singkat
"(Kau memang keras kepala har....!!
apa kau kira kau akan mampu mengalahkan Mereka...???!!!!)" ujar Dadang menentang Kehendak Sahar
"(Aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anak-anak ku,,;Aku tidak ingin mereka hidup susah,, kau tidak tau betapa bahagianya mereka saat aku mampu membelikan tv dan peralatan sekolah mereka...!
Aku tidak ingin tawa bahagia mereka hilang karena aku sudah tidak mendapatkan kerjaan lagi,,,,!!!)" ujar Sahar.
Dadang menunduk,, dia membenarkan ucapan sahabat nya itu,,
"(Baiklah,, aku ikut denganmu besok...)" ucap Dadang Lunak
"(Baiklah,, Sekarang kita pulang saja, menyiapkan perbekalan besok..)" ujar Sahar
Mereka pun berpamitan dengan Dukun itu..
***
Keesokan harinya mereka pun berangkat pagi-pagi sekali, masuk kedalam hutan yang di yakini penduduk sekitar situ adalah hutan yang sering
di lewati punan....
***
Seminggu kemudian semuanya masih tidak ada Hasil untuk pencarian mereka.. Bekal makanan mereka pun sudah habis,,,
"(kita pulang saja lah har,, percuma, sudah 7 hari kita disini, tidak sekalipun kita bertemu dengan punan-punan itu..!)" ujar dadang
"(Aku tidak akan pulang dang,, kita harus mendapatkan perempuan punan itu...!!!)" jawab sahar
Dadang terdiam sesaat..
"(Lalu kita mau makan apa disini...?!!!)" tanya-nya kemudian
"(kita makan apa saja yang kita temui...!)" jawab sahar serius
Dadang menghela nafas panjang,,,
Selama beberapa hari mereka memakan buah-buahan hutan, dan hewan-hewan yang mereka temui..
Hingga suatu ketika Sahar melihat sekelebat bayangan berlari kearah sungai..
Tanpa pikir panjang, sahar mengikuti bayangan itu, ,
Dari balik pohon besar sahar dapat melihat sosok bertubuh merah sedang minum di sungai itu..
Sahar tersenyum senang
dia yakin pasti sosok itu adalah punan,,, punan merah, namun sayang punan itu sepertinya laki-laki,,
Setelah sosok berkulit merah itu pergi, sahar bergegas menemui sahabatnya Dadang,, untuk segera mengikuti jejak kaki punan itu,
Jejak kaki punan itu sangat jelas dan memudahkan mereka mengikutinya..
"(Kau yakin kalau yang kau lihat itu memang punan...???)" tanya Dadang kurang percaya
"(yaaa.. aku sangat yakin....!!!
ini adalah keberuntungan kita dang, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini...!)" ujar Sahar
Mereka terus mengikuti jejak itu hingga jauh,, Dan tepat di bawah rerimbunan pohon besar di hutan, Dadang dan Sahar melihat sekelompok Mahluk sama seperti manusia tapi bertubuh merah..
Dan diantara sosok-sosok itu ada beberapa perempuan muda,, Cantik namun berbeda dengan kebanyakan perempuan di desa,, tubuhnya berwarna merah,,
Mereka tertawa tawa, dan ada beberapa orang tua punan yang ikut dalam rombongan mereka itu,,,
"(mereka banyak har,, kita tidak akan bisa menculik salah satu diantara mereka...!)" bisik dadang
"(Tambuk (goblok)..!!! kita jelas tidak akan bisa melawan kelompok mereka,,,!! Kita tunggu salah satu perempuan itu menjauh dari kelompok mereka, lalu kita culik....!)" ujar Sahar berbisik,,
Dadang Diam seraya Mengangguk..
Beberapa saat kemudian Rombongan Punan Merah itu pergi.. beberapa orang tua yang sudah tidak bisa berjalan lagi terlihat di gendong oleh beberapa pemuda,, Mereka berjalan sangat cepat,,
Hingga beberapa jam perjalanan mereka berhenti di dekat sungai kecil...
"(Aku sudah sangat lelah har...!)" bisik dadang dengan nafas berat
"(sedikit lagi dang, kita akan mendapatkan perempuan itu....)" ujar sahar.
Mereka menurunkan seorang kakek tua dari gendongan salah seorang pemuda punan itu,,,
Sepertinya orang tua itu sudah mati..
Nampak raut wajah rombongan itu sangat sedih,,
Lalu beberapa orang pemuda menggali tanah di sekitar mereka, mungkin untuk kuburan kakek yang mati itu..
"(Ini kesempatan bagus dang,, keluarga mereka ada yang mati, pasti mereka akan berpencar mencari sesuatu yang mereka perlukan untuk penguburan itu...!)" bisik sahar dengan raut wajah senang
Dadang tersenyum kecut,,,
Beberapa saat kemudian saat yang Lain sedang sibuk menggali tanah untuk kuburan tetua mereka salah seorang perempuan hutan itu pergi kehulu sungai sendirian..
Sahar menarik tangan dadang untuk mengikuti perempuan itu,,
Mereka melihat perempuan itu menangis di pinggir sungai jauh dari rombongan-nya,,,
"(Ini kesempatan bagus dang....!)" ucap Sahar mengeluarkan Sarung Dan tali.
"(Apa kau yakin har...? mereka sedang berduka...!)" ujar dadang menahan tangan sahar,
"(itu bukan urusan kita...!!)" jawab sahar.
Sahar menyergap perempuan yang sedang menangis itu dari belakang...
Kepala perempuan itu ditutup sahar dengan kain,, Perempuan itu Meronta..
Sahar hampir kewalahan,,
"(ayo dang..!! pasung kaki nya...!!!)" ujar Sahar.
Dadang memegang kaki perempuan itu tangannya gemetar menyentuh perempuan itu,,, duuukkkk.....!
Dadang terjatuh terkena tendangan perempuan itu....
"(Tambukkk (Goblok)" umpat sahar seraya meninju wajah perempuan itu hingga lemas tak bergerak.
"(Ayo bantu aku mengangkatnya...!!! kita harus cepat pergi dari sini, sebelum rombongan punan itu mengetahui kita....!)" ujar sahar kesal melihat temannya itu.
***
Mereka sudah sampai di titik awal mereka melihat punan itu..
Saat Perempuan itu bangun, sahar segera meninju nya hingga pingsan, begitulah seterusnyaa,,, Hingga beberapa hari perjalanan,,, sampailah mereka di rumah kosong yang mereka tempati...
"(Dang...!! cepat kau panggil dukun itu...!!)" perintah sahar pada dadang
"(sebentar har,, aku haus,, capek...!)" jawab dadang
"(Cepatlah,,!!!! sebelum perempuan hutan ini mati kelaparan.. lebih baik secepat nya kita menumbalkan dia....!)" ujar sahar kesal.
Dadang pun segera bergegas pergi menuju kerumah dukun itu.. lelahnya sudah tidak dihiraukan-nya lagi..
Sesampainya di rumah dukun itu
dadang segera menceritakan keberhasilan mereka menemukan Manusia suku punan itu..
Dukun itu bergegas mengambil mandau nya, dan menutup pintu rumah, lalu berlari ke arah rumah kosong yang ditempati dadang dan sahar..
**
"(Mana Perempuan hutan untuk tumbal itu har....???!)" tanya Dukun itu.
"(Dia ada di dalam,, kau akan mendapatkan bagian mu jika
kita berhasil malam ini....)" ujar Sahar
dukun itu tersenyum,,
"(ya ya... kalian yang mencari punan itu, aku hanya membantu kalian....)" ujar Dukun itu.
Dukun itu Segera mendekati perempuan punan berkulit merah itu,,
"(ini kah punan merah itu... ckckck
kalian hebat...!)" ujar dukun itu kagum
Sahar tersenyum senang...
"(Ayo kita bawa perempuan ini ke tempat harta karun gaib itu...)" ujar dukun itu.
Sahar bergegas membopong tubuh perempuan itu,,
Namun ditengah perjalanan perempuan itu tersadar dari pingsan nya, dengan suara lemah dia meminta di lepaskan..
Namun sahar tidak mempedulikan itu,, dan sesampainya di tempat yang di ceritakan dukun itu segera menyuruh sahar meletak kan perempuan itu di atas tanah,,
Dan dukun itu segera mencabut Mandau dari sarungnya..
Lalu duduk bersila di depan tubuh perempuan itu,,,
Membaca mantra,,, Sesaat kemudian dukun itu mengayunkan mandaunya dan....
dengan sekali tebasan,, kepala perempuan punan itu terputus...
Darah menyembur membasahi tanah itu,,,
Dadang tidak tega melihat semua itu.. dia menutup wajahnya,,
"(Ayo gali tanah ini...)" ujar dukun itu
"(Ayo dang kita gali tanah ini,, mumpung darahnya belum kering....!!!)" ujar Sahar
"(Aku mundur,, aku sudah tidak sanggup lagi,,!)" jawab dadang.
"(kau tak akan dapat bagian dang...!!)" ancam sahar.
"(Aku pun sudah tidak menginginkan harta itu har,,,)" jawab dadang.
"(Bodoh....!!! sudah sejauh ini kau berjuang dan sekarang hanya tinggal mengambil hasilnya kau mundur begitu saja.....!!??)" ujar Sahar,
Dadang tidak menghiraukan perkataan sahar,, dia bergegas pergi meninggalkan tempat itu,,,
Dan setelah sampai di rumah kosong yang mereka tempati. Dadang segera merapikan pakaian-pakaiannya untuk pulang kembali ke kalimantan selatan..
Konon sepanjang perjalanannya dia selalu di hantui perempuan berkulit merah yang mereka culik itu,,
Dan untuk masalah hartanya Dadang mengatakan bahwa Sepulangnya Sahar dari kalimantan tengah, dia menjadi orang yang sangat kaya raya,,
Namun Setiap orang yang melewati rumah mewah sahar selalu melihat Sesosok perempuan berkulit merah menenteng kepalanya dengan rambut yang sangat panjang..
Dan setelah beberapa tahun kejadian itu Sahar Menjadi Kurang waras dan Meninggal dunia dengan tragis..
Namun walaupun Sahar Sudah meninggal, Sosok perempuan menenteng kepala itu masih sering terlihat di rumah mewah Keluarga Sahar itu,,
Cerita ini Mimin tulis setelah mendapat izin Dari Mang Dadang,,
Kalaupun Ada keluarga yang bersangkutan kebetulan membaca cerita ini,, Semua namanya sudah di samarkan...
Mohon Maaf🙏🙏 Dan Terima Kasih
------SELESAI------
BACA JUGA : SEMINGGU SETELAH TSUNAMI ACEH