PESUGIHAN SILUMAN ULAR
JejakMisteri - Cerita tentang pesugihan memang selalu menarik perhatian. Ritual untuk mendapatkan kekayaan secara instan menimbulkan rasa penasaran. Banyak hal simpang siur yang memicu perdepatan bahkan bisa dibilang membahas tentang pesugihan itu mengandung konten yang sensitif. Disini aku hanya ingin berbagi cerita. Tidak perlu diperdebatkan cukup diambil pelajaran agar tidak ikut terjerumus dalam nafsu duniawi yang menyesatkan.
Perkenalkan namaku Afandi. Ini adalah pengalaman mistis yang berhubungan dengan Siluman Ular yang wujudnya menyerupai Nyi Blorong. Setahuku Nyi Blorong adalah sosok Jin yang baik hati nan cantik rupawan. Dia adalah salah satu Abdi Kinasih di Kerajaan Gaib Pantai Selatan. Selama ini banyak orang yang mengaitkan Nyi Blorong dengan pesugihan. Padahal sosok wanita setengah ular yang menjanjikan kekayaan itu adalah Iblis jahat yang mengaku dirinya sebagai Nyi Blorong. Bentuk fisiknya memang mirip. Ketika kamu datang dengan niat mencari pesugihan tentu saja sosok Siluman Ular ini yang akan menyambutmu. Dia punya pesona dan tipu muslihat yang sangat dasyat. Membuatmu terpikat hingga tunduk bertekuk lutut. Salah satu korban janji manis dari Siluman Ular ini adalah saudara kembarku "Efendi".
Aku dan kembaranku Efendi lahir di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. Saat menginjak bangku SMP kami kehilangan sosok ibu. Saat itu ibu sakit liver dan akhirnya meninggal dunia. Selang satu tahun akhirnya Bapak memutuskan menikah lagi. Jujur kami tidak suka tinggal serumah dengan ibu tiri. Lebih memilih tinggal bersama nenek di Magetan.
Semenjak ikut nenek, kekompakan aku dengan kembaranku Efendi semakin hari semakin berkurang. Andai ibu masih hidup pasti kami berdua jadi saudara kembar yang kompak. Tapi mau gimana lagi? Semua sudah terjadi. Tidak ada gunanya meratapi nasib. Aku bersyukur masih punya nenek dan kakek yang sangat penyanyang. Beliau berdua membiayai sekolah kami berdua sampai lulus SMA.
Setelah lulus SMA aku memutuskan untuk kuliah di bidang kesehatan. Kakek bersedia menanggung biaya kuliahku. Sedangkan Efendi memilih kuliah jurusan manajemen bisnis. Dia dikuliahkan oleh pamanku yang tinggal di kota Solo. Sejak saat itu kami berdua berpisah untuk menjalani pendidikan di kampus masing-masing. Tetap komunikasi jarak jauh via HP. Temu kangen di rumah nenek saat libur akhir semester atau pas libur lebaran.
Tahun demi tahun terus berganti. Tanpa terasa ada banyak hal yang telah dilalui. Singkat cerita Efendi menikah dapat istri orang solo. Selang 5 tahun aku baru menyusul dengan meminang gadis asli surabaya. Aku bekerja di salah satu Rumah Sakit di Surabaya. Sedangkan Efendi jadi pengusaha sukses juragan dealer. Awalnya aku tidak curiga dengan kesuksesan yang diraih oleh saudara kembarku ini. Justru sebagai adiknya tentu aku sangat bangga atas jerih payahnya selama ini. Sampai ada satu kejadian yang membuatku trenyuh.
Efendi memiliki tiga orang anak. Anak yang pertama cewek kelas 3 SMP. Anak kedua cowok kelas 5 SD. Nambah lagi anak ketiga berjenis kelamin laki-laki. Keanehan yang aku maksud ada di anak yang bungsu ini. Seiring berjalannya waktu anak itu menunjukan tanda-tanda cacat mental diikuti pertumbuhan fisik yang tidak normal. Istri Efendi sering curhat ke aku tentang perilaku suaminya yang berubah. Dulu Efendi kalau ada apa-apa selalu terbuka. Makin kesini seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Sebagai saudara kembar memang ada ikatan batin. Sempat ada firasat buruk tentang hal itu. Karena terkendala jarak yang jauh serta minimnya komunikasi. Aku tidak bisa setiap saat mengawasi dan mengingatkan jika saudaraku melakukan kesalahan. Lagipula Efendi sudah dewasa. Dia punya hak untuk menentukan jalan hidupnya.
Aku baru mengetahui semuanya setelah Efendi kehilangan segala hal yang pernah dia miliki. Rumah tangganya hancur. Usahanya bangkrut. Keluarganya jadi tumbal atas keegoisannya sendiri. Efendi menangis dalam pelukanku. Air mata penyesalan mengucur deras membasahi pipinya. Aku berusaha menenangkan hatinya. Ceritakan saja Efendi. Ceritakan semuanya agar kamu bisa lega.
Dengan isakan tangis yang tertahan, Efendi mengatakan bahwa dia pernah ijab dengan Siluman Ular. Sontak aku langsung kaget. Bak disambar petir di siang bolong. Tak ku sangka masku sampai nekad melakukan ritual itu. Hanya demi mengejar harta dan kejayaan. Dia rela bersekutu dengan Iblis berkepala wanita dengan tubuh ular. Pantas saja usaha dealernya sangat sukses. Punya banyak cabang dealer motor dan dealer mobil juga. Ternyata kekayaan itu didapatkan atas bantuan pesugihan.
Isi perjanjiannya adalah Ratu Ular akan mendatangkan kekayaan yang melimpah setiap kali selesai melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Dengan catatan harus menyerahkan tumbal keluarganya sendiri yang disayangi. Setelah perjanjian dengan iblis itu deal. Efendi membawa siluman ular itu ke rumahnya. Dia membuat kamar khusus sebagai tempat ritual. Sekaligus menjadi tempat untuk wik wik dengan siluman ular itu. Wujud aslinya memang menyeramkan, tapi setelah mendapatkan mangsa baru, dia bisa berubah wujud sesuai permintaan.
Setelah perjanjian dengan iblis itu deal. Efendi membawa siluman ular itu ke rumahnya. Dia membuat kamar khusus sebagai tempat ritual. Sekaligus sebagai tempat untuk wik wik dengan siluman ular itu. Wujud aslinya memang menyeramkan tapi setelah mendapatkan mangsa baru, dia bisa berubah wujud sesuai permintaan. Pengen request wanita dengan wajah dan model apapun bisa terpenuhi. Jangankan berubah jadi gadis kembang desa anaknya Pak RT. Berubah menjadi seperti artis-artis seksi Indonesia juga bisa. Tinggal tunjukan fotonya saja dari HP. Dalam sekejap wajah dan tubuhnya akan berubah. Efendi langsung bergairah. Kemolekan tubuh wanita itu membuatnya terangsang. Nafsu birahinya tak bisa terbendung lagi. Hubungan terlarang pun terjadi. Efendi dibikin mabuk kepayang. Kenikmatan sepanjang malam diakhiri dengan keluarnya air mani. Sari pati dari mani itu dihisap oleh Siluman Ular. Energi kehidupan ditubuh Efendi dikikis terus setiap kali berhubungan intim. Dalam jangka panjang tentu saja ini tidak baik bagi kesehatan. Hanya akan disadari nanti setelah semuanya sudah terlambat.
Ratu Ular meminta tumbal yang pertama. Efendi bingung mau mengorbankan siapa. Istri dan ketiga anaknya itu semua disayangi. Ratu ular terus mendesak. Dia sudah haus akan darah manusia. Efendi sudah mentok tapi masih sempat minta keringanan. Akhirnya Sang Ratu Siluman Ular itu mengambil jiwa dari anak yang paling kecil. Jiwa dari anak itu diambil sebagai tumbal yang pertama. Kala itu usianya belum ada satu tahun. Itulah mengapa anak yang bungsu mengalami cacat mental dan selanjutnya pertumbuhan fisik juga tidak normal.
Istri Efendi mulai curiga dengan gelagat suaminya. Selama ini dia tidak tahu bahwa suaminya bersekutu dengan iblis. Yang lebih parah lagi adalah, Efendi lebih sering bersenggama dengan Ratu Ular. Servicenya sangat memuaskan. Meski hanya tidur dengan satu orang tetapi seperti bergonta-ganti pasangan setiap malamnya. Malam ini dengan Vanesa Angle KW. Besok sama Pevita Pearl KW. Lusa dengan Luna Maya KW. Sampai - sampai Efendi tidak bergairah lagi menggauli istrinya sendiri. Hal ini membuat istrinya semakin curiga.
Ditambah lagi suami selalu pulang larut malam. Ketika pulang semua penghuni rumah sudah tidur terlelap. Ini kesempatan bagus buat Efendi masuk kamar khusus tanpa ketahuan istrinya. Dia bisa wik wik dengan Ratu ular tanpa ada yang mengganggu. Apalagi pas malam bulan purnama. Aura kecantikan Ratu meningkat berkali lipat. Membuat Efendi crot sampe berulang kali.
Keesokan harinya si istri menanyakan kepada suami kenapa sikapnya berubah. Dia menuduh ini dan itu tanpa ada bukti yang jelas. Membuat suami muak dan terpancing amarahnya. Pertengkaran mulut pun terjadi. Terjadi cek cok hebat antara pasangan suami istri ini. Karena sudah tidak betah akhirnya Efendi pergi berangkat kerja. Semenjak pertengkaran itu keluarga jadi tidak harmonis. Tidak saling tegur, tidak saling bicara. Hambar rasanya.
Pernah suatu pagi sang istri memergoki suaminya keluar dari gudang. Gudang itu sebenarnya sudah di sulap jadi kamar untuk ikeh-ikeh kimochi dengan Ratu Ular. Hanya saja istri belum mengetahuinya. Sambil mengintip di balik tembok sudut rumah dia melihat suaminya mengunci gudang sebelum meninggalkannya. Kuncinya dimasukkan saku celana, dibawanya pergi ke kantor.
Setelah dirasa aman si istri mendatangi gudang itu. Dia berusaha mendorong gagang pintunya tapi tidak bisa terbuka. Yaiyalah... Lhawong pintunya dikunci kok. Dia berusaha mencari celah untuk mengintip ke dalam. Tidak ada celah sedikitpun. Bahkan jendela dan lubang ventilasinya ditutup rapat-rapat. Hal ini membuatnya semakin penasaran.
Sang istri tidak mau gegabah. Dia berusaha menenangkan pikiran dengan pergi perawatan di Salon. Melakukan treatmen Pijat, Spa, luluran dan thethek mbengek supaya bisa tampil cantik lagi seperti waktu masih perawan dulu. Dia juga berniat untuk bersikap lebih lembut dan perhatian pada suaminya. Dia sudah lama tidak dijamah. Kangen dengan Mas Efendi yang dulu.
Malam itu kebetulan suami pulang cepat. Istri sengaja minta tolong sama anak keduanya Sony untuk merayakan Pesta Ultahnya yang ke-11. Sony ingin di hari spesialnya menjadi moment kumpul keluarga yang indah. Semua berjalan sesuai rencana. Efendi terkesima melihat penampilan istrinya yang berubah jadi anggun dan menawan. Karena tidak ingin merusak moment ultahnya Sony. Suami berlagak romantis dengan istri di depan anak-anak dan semua teman-teman Sony yang diundang. Awalnya cuma akting, tapi lama-lama jadi beneran menikmati. Malam itu jadi kado yang spesial buat Sony. Dia bahagia melihat mama papanya akur lagi.
Acara pestanya sudah selesai. Suasana kembali sunyi seiring malam yang semakin larut. Anak - anak sudah terlelap. Efendi dan istrinya masuk ke kamar. Setelah cukup lama tidak begituan akhirnya begituan lagi. Dari balik jendela si Ratu ular terbakar api cemburu melihat Efendi kembali ke pelukan istrinya. Si Ratu berusaha membisikan mantra penggoda tapi Efendi terlanjur larut dalam buaian asmara yang tulus dan nyata. Misi berhasil. Sang suami sampai terkapar lemas di ranjang. Diam-diam istri mengambil kunci gudang yang berada di dalam saku celana. Dia ambil kunci itu lalu disembunyikan di dalam laci.
Keesokan harinya Efendi pergi berangkat kerja. Karena terburu-buru, dia lupa membawa kunci gudang. Setelah dirasa aman, istri bergegas mengambil kunci yang ada dilaci. Dengan perasaan takut istrinya berjalan ke arah gudang.
Langkah kakinya tergesa-gesa karena ingin segera tahu apa yang ada di dalam gudang. Langkahnya terhenti pada jarak 10 meter sebelum pintu gudang. Ada ular hitam seukuran lengan orang dewasa tepat di depan pintu gudang. Bulu kuduknya merinding. Istri paling takut sama binatang ular. Dia mengurungkan niatnya dan kembali ke ruang tengah.
Sang Ratu ular sengaja menghalangi istri agar tidak bisa masuk ke dalam gudang. Dia menampakan diri sebagai ular biasa untuk menakuti istri Efendi. Jangan sampai istrinya tahu tentang isi di dalam kamar khusus itu. Jika sampai istrinya tahu, akan sangat berbahaya ketika pesugihan yang dijalani Efendi terbongkar dan diketahui banyak orang. Istri Efendi adalah calon tumbal berikutnya.
Siang harinya sang istri berniat kembali menuju ke gudang. Ketika sampai di dapur dia mendengar jeritan dari anaknya yang paling bungsu. Jeritan sangat keras dilanjutkan dengan tangisan meraung-raung. Istri berlari menuju sumber suara itu. Anak bungsunya tergeletak di lantai. Sepertinya kepala bagian belakang terbentur lantai. Istri menggendongnya sambil mengelus-elus kepalanya agar berhenti menangis. Usaha untuk membuka pintu gudang gagal lagi.
Disisi lain Efendi diberi tahu oleh Ratu Ular bahwa istrinya sudah berusaha menyelidiki isi gudang. Sejauh ini masih aman karena Sang Ratu berusaha untuk menghalangi. Mendengar berita itu Efendi terpancing emosinya. Dia menyadari bahwa kunci gudangnya tertinggal di rumah. Tapi saat hendak pulang dia meredam emosinya. Efendi sudah capek bertengkar terus dengan istrinya. Menjalani pesugihan tanpa diketahui istri itu memang sulit. Tapi tenang saja, kerumitan ini tidak akan berjalan lama.
Malam harinya saat Efendi dan istri duduk santay di sofa depan TV.
"Pa, baby walker bekas punya Sony dulu disimpan dimana ya? Itu si Saka sudah waktunya belajar jalan."
"Nggak tau ma, papa lupa naruhnya. Lagipula itu sudah lama banget. Mending beli yang baru saja."
"Besok temenin mama cek di gudang ya... Siapa tahu masih ada disana."
"Jangan ma... bahaya. Terakhir papa masuk gudang, disana ada ularnya. Papa takut."
"Kalau gitu besok mama cari orang buat bersihkan gudang ya... Mama juga takut kalau ularnya berkembang biak disana trus nanti ularnya jadi makin banyak. Kan serem pa..."
"Jangan dulu! Nunggu papa ada cuti. Baru papa bantuin bersihkan gudangnya. Besok siang mama beli baby walker buat adek Saka ya..."
"Hmmm... Yowis. (sambil manyun si istri pergi ngecek anaknya Saka di kamarnya. Untuk memastikan dek Saka sudah tidur).
Malam berganti siang. Setelah Sandra, anak pertama pulang dari sekolah. Istri pamit untuk pergi membeli baby walker buat dek Saka. Sandra merengek pengen ikut tapi istri melarangnya. Sandra di rumah saja sambil jagain dek Saka. Istriku bergegas masuk ke mobil lalu tancap gas meninggalkan rumah. Sang Ratu memanfaatkan moment ini untuk melancarkan aksinya. Dia ikut masuk ke dalam mobil tanpa sepengetahuan istri. Dari awal masuk mobil istri sudah merasa ada yang ganjil. Ditengah perjalanan Ratu ular membisikan mantra maut untuk menganggu pikiran istri. Tiba-tiba dia terbayang oleh sosok ular yang kemarin dia lihat di depan gudang. Ular itu berubah jadi siluman yang sangat mengerikan. Matanya merah menyala. Mulutnya bertaring dan mengancam seolah ingin memakannya.
Halusinasi itu mengganggu kejiwaannya. Dia tidak fokus lagi dalam berkendara. Tanpa disadari dia memijak gas dengan kecepatan tinggi. Seolah-olah siluman itu terus mengejarnya. Istriku berusaha menghindar dengan melaju semakin kencang. Diiiiaaarrr...!!! Mobil menabrak pembatas jalan lalu terpental jauh.Terjadi benturan keras saat mobil menabrak pohon besar di pinggir jalan. Bagian depan mobil ringsek. Kaca depannya pecah. Istriku mengalami luka yang sangat parah. Tulang rusuknya patah. Ada luka robek dibagian dada sampai perut. Darah mengucur sangat deras. Nyawanya melayang dalam sekejab.
Ratu Ular berhasil mendapatkan tumbal yang kedua. Digigitnya bagian jeroan yang bercampur darah itu. Dia segera menyantap makanan yang sangat lezat. Energinya jadi semakin kuat sekarang. Janji Efendi telah terpenuhi. Menyerahkan tumbal nyawa dari orang yang disayangi. Kini istrinya telah tiada. Rasa sedih pasti ada. Ratu Ular menghibur kesedihan itu dengan dibukanya cabang dealar mobil yang baru. Tidak ada lagi ancaman mengenai kamar khusus di gudang. Efendi bisa wik wik dengan Ratu Ular setiap malam.
Ratu Ular berhasil mendapatkan tumbal yang kedua. Digigitnya bagian jeroan yang bercampur darah itu. Dia segera menyantap makanan yang sangat lezat. Energinya sekarang menjadi semakin kuat. Janji Efendi telah terpenuhi. Menyerahkan tumbal nyawa dari orang yang disayangi. Kini istrinya telah tiada. Rasa sedih pasti ada. Ratu Ular menghibur kesedihan itu dengan dibukanya cabang dealar mobil yang baru. Tidak ada lagi ancaman mengenai kamar khusus di gudang. Efendi bisa wik wik dengan Ratu Ular setiap malam.
Kabar duka itu menyebar ke seluruh keluarga besar. Termasuk aku saudara kembarnya Efendi jauh-jauh dari Surabaya pergi melayat ke Jawa Tengah. Saat itu aku tidak curiga kalau istri Efendi dijadikan tumbal. Aku fikir itu murni kecelakaan tunggal. Aku berusaha menguatkan Efendi yang sangat terpukul atas kematian istrinya. Dia harus membesarkan ketiga anaknya tanpa seorang istri. Disaat usaha sedang makin berkembang justru istrinya tidak bisa ikut menikmati kekayaan yang diperoleh Efendi.
Dua bulan berikutnya Efendi melakukan Grand Opening untuk dealer mobil yang baru. Dulu dealer motornya didapatkan dengan menumbalkan jiwa anak bungsunya "Saka". Sedangkan dealer mobil yang akan segera beroperasinal ini didapatkan dengan menumbalkan nyawa istrinya. Hari itu raut wajah Efendi terlihat sangat bahagia. Para kolega dan karyawan memberikan selamat kepada sang juragan dealer.
Setelah memiliki dua cabang dealer, Efendi tak lagi rajin berangkat kerja. Dia menunjuk orang kepercayaan untuk membantu mengelola usahanya. Paling sesekali datang ke kantor untuk urusan yang sangat penting. Semenjak istri Efendi meninggal dunia, dia memutuskan untuk lebih sering di rumah. Menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama ketiga anaknya. Untuk mengurusi pekerjaan rumah dibantu oleh asisten rumah tangga. Yang paling pokok itu momong si bungsu. Kalau dek Saka lagi tidur bisa sambil bersih2 rumah. Pembantu bekerja dari pagi sampai sore saja. Sorenya pulang ke rumahnya di desa sebelah.
Menjadi duda tak lantas membuat Efendi merasa kesepian. Bisa dibilang si ratu ular adalah istri gaibnya. Hampir tiap malam mereka melakukan hubungan terlarang itu. Semakin hari energi ratu ular semakin kuat. Berbanding terbalik dengan Efendi yang stamina tubuhnya semakin menurun. Air maninya terus menerus dikuras. Seperti menuruti nafsu yang tak kenal rasa puas.
Diluar sana banyak wanita yang mengincar Efendi untuk dijadikan suami. Duda kaya nan tampan ini jadi rebutan para gadis maupun janda. Godaan itu terus bergulir dari hari ke hari. Ironisnya Efendi tidak menanggapi pancingan dari mereka. Sepertinya hati dan jiwanya sudah dikurung oleh mantra pelet dari siluman ular yang tinggal bersamanya. Beberapa kali sempat kecolongan. Dengan cepat ratu ular mengetahui akan hal itu. Rasa cemburunya sangat besar. Dia tidak segan-segan meneror para wanita yang berani mendekati Efendi. Segala cara akan ditempuh agar para wanita penggoda itu menjauh dan jera.
Singkat cerita anak pertama yang bernama Sandra akhirnya lulus SMP. Seperti janji yang dulu pernah papa ucapkan. Sandra akan dibelikan motor baru jika sudah masuk SMA. Secara papanya juragan dealer. Tinggal sebut saja merk motornya. Dijamin langsung dikirim saat itu juga.
Sandra senang sekali akhirnya punya motor sendiri. Setiap sore papanya mengajari Sandra naik motor di lapangan dekat rumah. Sebelum punya SIM C, Sandra belum diijinkan mengendarai motor untuk berangkat sekolah. Setiap pagi papa mengantar Sandra dan Sony berangkat ke sekolah. Sementara dek Saka dijagain sama pembantu di rumah. Keharmonisan antara ayah dan anak itu hanya bertahan selama 8 bulan. Kebahagiaan itu seketika hancur tatkala Sandra mengalami kecelakaan.
Pagi itu papa Efendi bangun kesiangan. Dia masih terlelap di kamar khusus karena kelelahan. Semalam ratu ular minta jatah wik wik sampai berulang kali. Sandra mengira bahwa papanya tidak ada dirumah. Terpaksa Sandra berangkat sekolah dengan mengendarai motor tanpa papanya. Adiknya Sony diboncengin sampai depan SD lalu dia melanjutkan perjalanan ke SMA. Ditengah jalan dia kaget melihat ada ular besar didepannya. Tangannya reflek mengarahkan setangnya banting ke kanan. Dari arah berlawann ada mobil sedang melaju kencang. Terjadi tabrakan yang sangat fatal. Hampir mirip dengan luka yang dialami mamanya dulu. Ratu ular menyukai jeroan manusia. Bagian dada dan perut menjadi incarannya. Kecelakan itu berhasil merenggut nyawa Sandra. Tumbal yang ketiga berhasil diambil. Hanya tinggal satu nyawa yang tersisa.
Pagi itu papa Efendi bangun kesiangan. Dia masih terlelap di kamar khusus karena kelelahan. Semalam ratu ular minta jatah wik wik sampai berulang kali. Sandra mengira bahwa papanya tidak ada dirumah. Terpaksa Sandra berangkat sekolah dengan mengendarai motor tanpa papanya. Adiknya Sony diboncengin sampai depan SD lalu dia melanjutkan perjalanan ke SMA. Ditengah jalan dia kaget melihat ada ular besar didepannya. Tangannya reflek mengarahkan setangnya banting ke kanan. Dari arah berlawann ada mobil sedang melaju kencang. Terjadi tabrakan yang sangat fatal. Hampir mirip dengan luka yang dialami mamanya dulu. Ratu ular menyukai jeroan manusia. Bagian dada dan perut menjadi incarannya. Kecelakan itu berhasil merenggut nyawa Sandra. Hanya ada satu tumbal yang tersisa.
Aku kaget mendengar berita duka yang kembali merundung keluarga saudara kembarku Efendi. Padahal baru delapan bulan yang lalu istrinya kecelakaan. Sekarang anak pertamanya juga mengalami hal yang sama. Saat itu Efendi mengungkapkan bahwa mungkin ada yang iri dengan kesuksesan yang berhasil dia raih. Ada orang lain yang sengaja mencelakai anggota keluarganya. Semakin tinggi sebuah pohon maka akan semakin kencang angin yang menerpa. Tak ku sangka. Efendi pintar membolak-balikan fakta.
Sudah menjadi rumus ritual pesugihan. Setelah ada nyawa yang berhasil ditumbalkan maka imbalannya adalah kekayaan. Pundi-pundi harta itu mengalir deras menghampiri Efendi. Usaha dealernya semakin laris. Semakin banyak relasi yang mau di ajak kerjasama. Semakin banyak wanita diluar sana yang tergila-gila. Meskipun sejatinya ada sebagian keluarga dan orang-orang terdekat yang mulai curiga.
Efendi sedih jika teringat istri dan Sandra yang telah pergi untuk selamanya. Bagaimanapun juga mereka adalah keluarga yang sangat dia cintai. Di satu sisi ini sangat menyakitkan tapi disisi lain sang ratu ular memberikan banyak kekayaan. Bisikan-bisikan gaib itu terus menyerang setiap hari. Pada awalnya terkesan Efendi yang memerintah ratu ular untuk bekerja keras mencari kekayaan. Tanpa sadar bahwa sebenarnya dialah manusia yang menjadi budak dari sang Iblis. Tidak ada lagi nama Tuhan di dalam hatinya. Setiap hari memuja Ratu Ular. Melampiaskan nafsu yang semakin liar.
Tersisa Sony dan Saka yang menemani hari-harinya. Neneknya Sony yang tinggal di Solo sempat datang kerumah. Mungkin neneknya tidak mau kehilangan cucunya lagi. Beliau menawari Sony untuk tinggal dan sekolah di Solo saja. Sebentar lagi Sony lulus SD dan melanjutkan jenjang SMP. Papa Efendi tidak ada masalah. Jika memang Sony mau maka papa tidak akan melarang. Tapi Sony tidak mau ikut neneknya. Dia sayang banget sama dek Saka. Lebih memilih tetap di rumah sambil jagain dek Saka. Efendi trenyuh melihat ketulusan hati anak ini. Begitu sayangnya dia dengan adeknya. Perasaan Efendi semakin hancur karena tahu nyawa anaknya adalah tumbal berikutnya.
Selang satu tahun setelah meninggalnya Sandra. Ratu Ular melancarkan kembali aksi terornya. Sore itu papa Efendi belum pulang dari kantor. Masih ada pekerjaan yang harus di pantau. Di rumah ada Sony, Saka dan seorang pembantu. Sony menemani adiknya bermain di halaman depan rumah. Sementara pembantu sedang memasak untuk makan malam. Usia dek Saka menginjak 4 tahun. Lagi seneng main petak umpet. Ditutuplah mata Sony sambil menghitung satu sampai sepuluh. Begitu mata terbuka, dek Saka sudah tidak ada. Dicari kesana kemari. Setiap sudut rumah dijelajahi. Di balik gorden, kolong meja, sampai seluruh kamar dicek tapi dek Saka tidak ketemu. Sony mulai lelah mencari keberadaan adeknya.
"Dek Saka....!"
"Dek...!"
"Kamu dimana?"
"Mas Sony sudah capek nyariin kamu. Mas nyerah dek..." Sini dek. Kita main bola saja yok...!"
Tak ada tanggapan dari Saka. Tiba-tiba suasana menjadi hening. Samar-samar terdengar suara orang memasak di dapur. Pembantu masih sibuk memasak. Sony mulai bingung nyari adeknya. Hanya satu ruangan yang belum ditelusuri. Gudang yang lokasinya di halaman belakang paling ujung. Sony bergegas berjalan mendekati tempat itu. Sembari terus memanggil nama adeknya. Ada rasa takut menyelimuti hatinya. Terakhir masuk gudang waktu masih kelas 1 SD. Sekarang Sony sudah kelas 1 SMP. Entah mengapa aura disekitar gudang begitu mistis. Kakinya gemetar dan jantung berdegup kencang. Rasa takut semakin menghantui tapi dek Saka harus segera ditemukan. Mungkin saja dek saka sembunyi di dalam gudang.
Langkah kaki Sony semakin dekat dengan pintu gudang. Saat dia ingin menyentuh gagang pintunya, keluar siluman ular dari balik pintu. Wajah dan taringnya yang mengerikan membuatnya kaget. Jantungnya hampir copot melihat penampakan seram tepat di depan wajahnya. Sambil berteriak Sony berlari menuju ke arah dapur. Dengan sigap Siluman Ular itu mencegatnya. Sony berbalik arah lalu lari ke halaman belakang. Sosok wanita berbadan itu terus mengejarnya. Di pojok halaman belakang ada pohon nangka yang sangat besar. Dibawah pohon ada tumpukan batu dan potongan besi bekas. Saking takutnya Sony memanjat pohon itu dengan harapan si ular tidak bisa menangkapnya. Sungguh malang nasib anak Efendi yang nomor dua ini. Kakinya terpeleset lalu jatuh ke tumpukan besi yang berserakan. Perutnya sobek tertusuk besi yang runcing. Darahnya mengalir deras seiring nyawanya yang hilang terhempas. Ratu ular berhasil mendapatkan tumbal yang terakhir. Makanan nikmat yang ada didepannya langsung dilahap dengan rakus. Dari jantung, hati sampai ke usus.
Si Pembantu yang sedang memasak di dapur mendengar suara jeritan Sony. Tak lama kemudian terdengar seperti suara barang yang jatuh menimpa besi rongsokan. Tentu saja pembantu penasaran dan bergegas mencari sumber suara itu. Dia terkejut dan syock melihat Sony tengkurap di atas tumbukan besi. Berusaha membangunkan Sony dengan menepuk bahunya tapi tidak ada respon. Pembantu itu teriak meminta tolong berharap ada tetangga yang mendengar. Lalu ia masuk ke dalam rumah untuk menelpon Pak Efendi. Mendengar kabar itu Pak Efendi hanya bisa pasrah. Sesampainya di rumah dia menangis melihat anaknya yang tewas bersimpuh darah.
Semua keluarga yang dia sayangi telah pergi. Rasanya teramat pedih menusuk sanubari. Hanya tinggal Saka yang tak tau apa-apa. Seorang anak manusia tanpa jiwa. Ku peluk erat raganya. Hanya dia keluargaku yang masih tersisa. Menemani Efendi yang semakin kaya raya. Ratu ular kembali membisikan mantra penenang. Jangan lama-lama larut dalam kesedihan. Ada aku si Ratu ular yang siap memberimu kekayaan. Buang semua rasa khawatir. Kamu sekarang adalah orang yang paling tajir. Tajir mlintir takewer kewer. Hahaha....
Aku fikir tugas sudah selesai setelah semua orang yang Efendi sayangi habis untuk persembahan tumbal. Tinggal memanen hasilnya ditemani sang Ratu sampai akhir hayat. Disaat berada di puncak masa kejayaan tiba-tiba Ratu Ular pergi hilang entah kemana. Terlalu sadis caramu meninggalkan diriku. Semua yang ku punya telah ku berikan. Tak ku sangka kau balas dengan luka yang menyakitkan. Kehadiran Ratu Ular itu bagaikan candu. Efendi bukanlah apa-apa tanpa sosok ratu ular dalam hidupnya. Segala carapun ditempuh. Efendi menemui orang pintar untuk dimintai pertolongan.
Ratu ular tiba-tiba pergi tanpa pamit. Pergi hilang dan tak pernah kembali. Kondisi ini membuat usaha Efendi perlahan mengalami kemerosotan. Mulai dari kebangkrutan, ditipu orang, sampai akhirnya terpuruk dengan hutang yang menggunung. Kondisi menggerakkan Efendi untuk mencari orang pintar yang bisa berkomunikasi dengan mahluk gaib. Orang yang bisa memanggil Ratu Ular agar mau kembali ke dalam pelukan.
Setelah sekian lama berusaha mencari akhirnya menemukan titik terang. Suatu hari Efendi bertemu dengan orang pintar sebut saja Pak Bowo. Dengan hati yang mantap, Efendi sanggup menanggung apapun konsekuensinya. Dia juga siap walaupun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri. Selanjutnya hari dan segala persyaratan telah ditentukan. Segala ubo rampe juga telah disiapkan. Malam itu juga Pak Bowo berhasil menangkap ratu ular yang dulu pernah bersekutu dengan Efendi. Dari situ terjadi sebuah percakapan antara Pak Bowo dengan Ratu Ular :
"Kenapa kamu pergi meninggalkan Efendi?"
"Aku sudah tidak mau bersama dia. Sudah tidak ada tumbal yang bisa dimakan. Badannya sudah kering. Anaknya yang paling kecil sudah cacat."
Mendengar percakapan itu membuat Efendi langsung lemas dan menangis. Pupuslah sudah semuanya. Pancaran aura tubuhnya sangat redup. Badannya kering karena air maninya dihisap oleh siluman ular selama bertahun-tahun. Tak ada lagi yang bisa diperjuangkan. Penyelasan memang selalu datang belakangan.
Teringat akan janji yang dulu pernah dia ucapkan saat ijab ritual pesugihan. Ratu Ular akan memberikan kekayaan dengan syarat menyerahkan tumbal nyawa dari keluarga yang disayangi. Keluarganya sudah habis, otomatis masa berlaku perjanjian pun habis. Semua kembali ke perjanjian di awal. Menumbalkan orang tersayang memang menghasilkan kekayaan yang jauh lebih besar. Durasi untuk menjadi kaya juga lumayan cepat. Berbeda dengan perjanjian dengan syarat tumbal dari orang lain (bukan keluarga terdekat yang disayangi). Perjanjian yang seperti ini biasanya berjangka sangat panjang. Bahkan efeknya bisa sampai ke tujuh turunan. Tidak heran jika anak cucu dan generasi berikutnya akan terkena imbas dari pesugihan para leluhurnya. Jika masa perjanjian sudah habis maka generasi selanjutnya akan mengalami kesusahan dalam ekonomi. Karena jatah rejekinya sudah diambil duluan dan dinikmati oleh generasi sebelumnya. Intinya pesugihan jangka pendek maupun jangka panjang itu sama. Sama-sama mengerikan. Semoga kita bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah yang dialami Pak Efendi.
Sekitar satu minggu paska penangkapan siluman ular di rumah Pak Bowo, warga kampung digegerkan dengan penampakan ular sebesar batang pohon kelapa. Warna sisiknya hitam legam dengan kepala wanita berambut putih. Terjadilah geger geden di kampung tersebut. Usut punya usut ular itu muncul setiap malam bulan purnama. Tetua desa mengundang Pak Bowo untuk menganalisa kejadian itu. Ternyata itu adalah sosok siluman ular yang dulu pernah bersekutu dengan Efendi. Dia berkeliaran di kampung sekitar untuk mencari tuan yang baru. Pak Bowo merubah siluman itu menjadi ukuran aslinya lalu dimasukkan ke dalam ember plastik. Ukuran asli dari ular bersisik hitam ini adalah sebesar lengan orang dewasa. Berkepala wanita dengan taring dan memiliki dua tangan. Rambutnya panjang berwarna putih. Matanya merah menyala. Setelah itu embernya ditutup dengan segel dengan kain mori warna kuning. Ditimpa dengan pusaka golok sakti agar ular tidak bisa kabur. Ember berisi ular itu dibawa pulang ke rumah Pak Bowo.
Sudah berulang kali Pak Bowo melarung ular ini ke laut tapi selalu datang kembali ke rumah. Layaknya hewan peliharaan, ular itu juga butuh makan. Makanannya adalah hati dan ampela ayam mentah yang masih ada darahnya. Jika tidak menemukan orang yang mau diajak bersekutu, ular ini cukup makan jeroan ayam. Tapi saat ijab pesugihan sudah mengikatnya dalam satu perjanjian maka jeroan manusia yang menjadi santapannya.
~~~ SEKIAN~~~