RATU KIDUL YANG MELEGENDA SEJAK DAHULU HINGGA SEKARANG
JejakMisteri - Siapakah sebenarnya Ratu Kidul? Semua Raja Raja Jawa, selalu dikait kaitkan dengan Ratu kidul apabila ingin jadi Penguasa, termasuk pula Presiden RI dan begitu juga para Wali Songo dikait kaitkan juga sebagai suami dari Ratu Kidul
Nama Ratu Kidul bagi orang kebanyakan yang tidak faham kadang dianggap sebagai momok yang menakutkan karena orang salah paham menyamakan Ratu kidul dengan Nyi Blorong. Padahal antara Ratu Kidul dengan Nyi Blorong adalah orang yang berbeda dan berseberangan. Ratu Kidul dari golongan Putih, sedangkan Nyi Blorong adalah dari Golongan Hitam.
Orang yang mencari kekayaan dengan jalan pintas biasanya akan mencari Nyi Blorong untuk menjadi istrinya. Tetapi orang yang ingin mencari kemuliaan untuk memerintah seuatu Negara yang aman dan makmur yang diridhloi Allah, maka biasanya akan mencari Ratu kidul dan menjadikan Ratu Kidul sebagai istrinya.
Itulah mengapa Sultan Hamengkubuwono I sampai dengan IX disebut sebut sebagai suami dari Ratu Kidul begitu juga Sunan Pakubuwono. Presiden Indonesia yang disebut sebut sebagai Suami Ratu Kidul adalah Presiden Soekarno dan sekarang Joko Widodo disebut sebut juga sebagai suami dari Ratu kidul.
Di era 1400M, ditengah berkecamuknya dua aliran berbeda pandangan, antara, Islam dan ajaran Hindustani, kala itu Galuh Pajajaran, yang di kepalai oleh raja Sakti Mandraguna, Prabu Siliwangi, tidak mau di islamkan oleh Kanjeng Syeikh Syarif Hidayatulloh (kakek dan cucu) sehingga menimbulkan perang saudara diantara kedua belah pihak.
Saat itulah Kanjeng Sunan KaliJaga, akhirnya menikah dengan Ratu Laut Pantai Selatan (Ratu Kidul) setelah diutus oleh Kanjeng Sunan Gunung Jati, untuk meminjam satu pusaka pilih tanding kepada Ratu Kidul Dewi Nawang Wulan, berupa Tombak Karera Reksa. Yang akan digunakan untuk mengalahkan Prabu Siliwangi, karena dipercaya bahwa Ratu Kidul bernama Dewi Nawangwulan adalah anak dari Prabu Siliwangi dengan istri kedua Ratu Palaga Inggris.
Tetapi sebagai syaratnya maka Sunan Kalijaga harus memberikan suatu tanda ikatan batin kepada Dewi Nawang Wulan berupa Tasbih Kecubung atau wulung, yang berasal dari laut Merah yang dapat diperolehnya dari Ratu Bilqis penguasa Laut Merah yang juga merupakan istri dari Nabi Sulaiman. Dan konon, semua Walisongo dan Syekh Siti Jenar merupakan suami dari Ratu Kidul.
Orang orang yang tidak paham, biasanya memasang Lukisan Ratu Kidul saja sudah disebut Sirik, padahal kalau mau tahu lebih jauh, hanya orang orang yang berhati sucilah yang bisa bertemu dengan Ratu Kidul atau Dewi Nawang Wulan. Sedangkan orang yang berhati tamak ingin kekayaan sesaat hanya bisa bertemu dengan Nyi Blorong.Ratu Kidul disebut sebut akan kembali muncul, setelah munculnya Jokowi menjadi Presiden RI, Ratu Kidul ini akan muncul dan menguasai Indonesia dan beberapa Wilayah yang dikenal sebagai Kerajaan Mataram II. Kerajaan tersubut tertulis dalam Prasasti yang tersimpan rapi yang hingga pada akhirnya dibuka pada waktunya kelak, di Prasasti itu disebutkan dengan jelas siapa nama penguasa Kerajaan Mataram II yang sekarang dikenal sebagai Republik Indonesia dan beliaulah yang bisa mencairkan harta karun Indonesia sekarang yang masih tersimpan aman di Bank Swiss. Wanita tersebut akan menguasai Kerajaan manusia dan Kerajaan alam ghoib, sehingga semua Penguasa alam ghoib akan tunduk kepadanya. Dari situlah kemudian Ratu yang dikenal sebagai Ratu Adil tersebut muncul dan menikah dengan seseorang yang bergelar sebagai Imam Mahdi karena merupakan Imam di akhir zaman. Karena itu kita tinggal menunggu pagelaran selanjutnya dari Kisah Kerajaan Mataram II.
Surat An-Naml 27: 38-40 sebagai pedoman artikel ini.
Ayat-Ayat Al Qur'an Yang Menjelaskan Singgasana Ratu Bilqis.
Dalam ayat Al Qur'an, Allah SWT berfirman,
قَالَ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُونِي مُسْلِمِينَ ٣٨
قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ ٣٩
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ ٤٠
Artinya:
38. berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
39. berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
40. berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Namun, setelah Jin Ifrit berkata demikian, majulah seorang yang ahli kitab yang tak lain adalah Ashif, dab berkata,
"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu itu kepada engkau sebelum matamu berkedip."
Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu telah terletak dihadapnnya, ia pun berkata,
"Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmatnya).
Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Berkenaan dengan firman Allah SWT tersebut, Ibnu Katsir berkata,
"Orang itu adalah Ashif seorang juru tulis Nabi Sulaiman."