Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

NDAS WEDHUS (Part 4) - Istana Buto

Ustad Rohim dan Abah Sumarjo berhasil menyelinap masuk ke Istana Buto Tikungan Banger.


Bagian 4
ISTANA BUTO

"Astagfirullah mbah, jenengan kok purun dados babune demit, entuk nopo jenengan mbah" terang ustad Rohim.

"Kui dudu urusanmu, sing jelas koe mati wengi iki" ancam kakek tersebut.

Benar saja kakek itu melemparkan tombak ke arah ustad Rohim, perang wirid dan ghoib terjadi pada malam itu, ustad Rohim merapalkan wirid sambil bersila namun kakek tersebut melakukan serangan berbagi jenis pusaka di arahkan ke ustad Rohim.

Masih tetap tenang ustad Rohim mengatasinya namu semakin malam pasukan raja istana batu semakin banyak.

Ustad Rohim merasa kwalahan, gerakan tangan jarak jauh akhirnya ustad Rohim gunakan, sekali hempas Demit satu persatu terbakar.

Ya jelas ustad Rohim menggunakan Ajian pukulan jarak jauh dan Ajian Lembu Sekilan. Satu persatu Demit yang mendekat mulai terkapar.

Namun berbeda dengan kakek ini, kakek ini menyerang membabi buta serta mencari kelemahan ustad Rohim.

Ya benar saja Otak licik Kakek untuk menyingkirkan ustad Rohim terpikrikan oleh Kakek itu, kakek dukun mengelabuhi Pak RT dan Muiz menggunakan ajian Sirep yang menerjang mereka berdua, mata mereka seketika mengantuk dan pedas, tanpa kelamaan mereka tertidur pulas.

Dengan strategi itu kakek dukun itu dengan mudahnya mengincar raga asli ustad Rohim di luar Istana. Dukun itu menyerang menggunakan banas pati.

"Hueeeek Hueeek Hueeek" seketika ustad Rohim muntah darah, dan ustad Rohim tersadar dari ajian memisahkan raganya.

"Astagfirullah ya Allah" ustad Rohim tak berhenti beristighfar.

Pak RT dan Muiz seketika kaged dan terbangun dari Tidurnya.

"Ya Allah kang kepiye kang kok iso ngono" ucap Pak RT kaget karena melihat ustad Rohim sudah berlumuran darah dari mulutnya.

"Aman min, do solawat terus min" ucap ustad Rohim sembari merapalkan wirid nya.

***

Sudut pandang Abah Sumarjo

Abah Sumarjo berhasil menyelinap masuk ke ruang raja Istana batu tikungan banger, kerja sama dengan ustad Rohim sangan bagus, ustad Rohim berhasil mengalihkan semua pasukannya untuk menyerang ustad Rohim, alhasil Abah Sumarjo berhasil masuk ke Ruang Raja Istana batu tikungan banger. 

Sangat Menyeramkan terdapat banyak kepala manusia yang tergantung di setiap dinding ruangan Istana tikungan banger.

Baru sempat melangkah memasuki ruangan Abah Sumarjo terpental jauh keluar ruangan, makhluk berkepala kerbau bertanduk 5 datang menghampirinya.

"Hahaha kyai seko wilayah sebrang teko rene" (hahah kyai dari wilayah sebelah hadir kesini) ucap Siluman tersebut.

"Astagfirullah" ucap Abah Sumarjo.

Abah Sumarjo seketika menyiramkan Air Wirid yang di wiridkan sejak pagi tadi. Siluman tersebut terbakar. Namun anehnya api kobarannya seketika mereda.

"Hahaha, Kyai Sumarjo, pusoko mu kui ora bakal mempan ning aku, tumbalku wis iso nggo urip 100 tahun maneh" (haha, Kyai Sumarjo pusakamu itu tidak bakal mempan di padaku, tumbalku sudah bisa untuk hidup 100 tahun lagi) Gertak Siluman tersebut.

Ustad Sumarjo membacakan wirid sembari menggerakan tanganya. Ya Ajian brajamusti turunan dari gurunya dulu ia gunakan. Sekali hempasan Siluman itu terpental. 
Anak buah siluman tersebut mulai bermunculan, itu mendandakan bahwa ustad Rohim kalah dalam pertarunganya.

Tak mau mengambil resiko dan pikir panjang, Abah Sumarjo langsung Kembali ke raganya. 
...

"Astagfirullah Rohim" raga Abah Sumarjo tersadar dan kaget seketika meliha ustad Rohim berlumuran darah yang keluar dari Mulutnya.

Abah Sumarjo memutuskan untuk pukul mundur pada pertarungan ini.

"Kita pulang kerumah dulu, malam ini tidak memungkinkan, kita belum siap" perintah Abah Sumarjo.

"Iya bah, tidak di sangka, ternyata mereka lebih kuat" sambung ustad Rohim.

BERSAMBUNG

*****
Selanjutnya

*****
Sebelumnya
close