BERBURU PUSAKA HUTAN KALIMANTAN
Masih dari daerah Kalimantan dan pengalaman langsung yang dialami bapak saya sendiri, sewaktu beliau masih muda dan saya pun belum lahir...
Cerita ini tiba-tiba saya diceritakan oleh beliau waktu kami sedang duduk santai di depan teras rumah..
Sewaktu beliau muda, beliau juga memang dikenal agak badung dan nakal sama seperti sebagian anak laki-laki lainnya.
Beliau pun bercerita tentang seluruh pengalamannya dalam mencari ajian, "isian" dan benda-benda mistis selama masa mudanya.
FYI, sekarang beliau sudah meninggalkan dan menyingkirkan itu semua dan lebih fokus berdoa dan mendekatkan diri dengan Tuhan.
Ceritanya berawal dari ketika beliau masih mempunyai orang tua angkat yang memiliki ketertarikan dalam mengumpulkan kaji dan benda-benda mistis dari pedalaman hutan Kalimantan.
Saya pun sempat mengenal dan cukup dekat dengan kakek angkat saya itu.
Beliau sebenarnya seorang yang juga taat beragama, namun tak ayal seperti orang tua jaman "bahula" lainnya, masih ada sisi pada kakek angkat saya yang masih percaya pada jenis-jenis kaji diluar dari agama.
Bapak saya pun mulai bercerita tentang pengalamannya itu semua.
Bermula dari kakek angkat saya yang mengajak beliau untuk pergi ke salah satu hutan di daerah Kalimantan yang dianggap memiliki petuah dan benda mistik di dalamnya.
Ri, ayo kita besok malam pergi berangkat mencari pusaka di hutan "*******" Ujar kakek angkat saya.
"Mau mencari apa kita disitu bah? )" tanya bapak ku.
"Belum tahu, kita cari saja dulu..kamu ikut saja." kata kakek ku lagi.
"Baik bah.." bapak ku pun mengiyakan ajakan kakek
Dan berangkat lah mereka besok sorenya menuju hutan yang dimaksud...
Mereka berangkat bertiga bapak ku, kakek ku, dan paman ku.
Dari keterangan bapak mereka dari kota menuju hutan itu memakan waktu kurang lebih 6 jam..
Rintik kecil mengiringi perjalanan bapak, kakek dan paman masuk lebih dalam ke hutan.
Kira-kira sekitar jam 10 malam barulah mereka sampai ke hutan yang dimaksud..
Kata bapak mereka bertiga cuma bawa tas dan senter saja. Tidak bawa bekal, tenda, ataupun alas untuk tidur..
Bisa teman-teman bayangkan sendiri, terutama teman-teman asli dari Kalimantan..
Betapa rimbunnya pohon dan semak, serta banyaknya binatang buas di hutan Kalimantan pada tahun itu.
Belum lagi adanya mitos tentang "penjaga" hutan yang berwujud manusia setengah ular..
Mereka bertiga perlahan menyusuri semak dan masuk lebih jauh ke dalam hutan..
Sebenarnya bukan pertama kalinya kakek pernah ke hutan ini..
Jadi beliau sudah hapal betul dengan jalannya.
Kalau kalian melihat sesuatu jangan pernah ditegur, kalau mendengar nama kalian dipanggil jangan pernah disahut..
Ujar kakek pada bapak dan paman yusri.
"Inggih bah..." Sahut mereka berdua.
"Ditengah hutan nanti ada rumah kecil buat kita istirahat, kira-kira 20 menit lagi.." Kata kakek.
Rumah siapa bah? Tanya paman yusri.
Ga perlu tau kamu.. diam aja.. yang penting ada tempat untuk kita tidur malam ini..
Suara kakek mendadak serius
Paman yusri menelan ludah.
Ditengah perjalanan mereka rupanya paman yusri sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan.
Bah.. kita bisa istirahat sebentar bah? Saya cape..
Ucap paman yusri.
Yus.. yus.. baru segini aja udah cape kamu.. gimana mau mewarisi ilmu bapak?
Kakek menggelengkan kepalanya.
Ya sudah kita duduknya diujung pohon situ saja dulu.. kebetulan ada mata air kecil juga disana.. tunjuk kakek.
"Baik bah..." Sahut bapak ku dan paman yusri.
Mereka pun beristirahat, paman yusri memijat-mijat kakinya yang merah dan membengkak karena gesekan dengan sepatunya.
Sementara bapak ku membilas wajahnya dengan air dan minum dari mata air itu.
Saat menuju kembali ke tempat paman yusri dan kakek berada..
Bapak ku dikejutkan dengan suara teriakan yang persis sekali dengan ibu ku dirumah..
"Ari...ariiii... dimana kamu rii..." Suara itu terdengar jelas di telinga bapak.
Segera bapak berlari mendatangi kakek..
Kenapa? Dipanggil ? "Sudah diam saja..." Ucap kakek tenang.
Ayahpun mengangguk dan duduk dibawah pohon bersama paman yusri dan kakek.
Sudah istirahatnya? Ayo kita jalan lagi, baru kita tidur kalau sudah sampai di sana..
Kakek bangkit berdiri dan berjalan.
Bapak dan paman yusri pun bergegas menyusul kakek.
Dari kejauhan rupanya rumah itu terlihat, ada lilin didalamnya.
Tunggu... jangan kesana dulu..
Kakek menghentikan langkahnya kemudian duduk bersila diatas dedaunan kering.
Kenapa bah? Ada apa bah?
Paman Yusri dan bapak langsung menyerbu kakek dengan banyak pertanyaan.
Kakek hanya diam tak menjawab..
Bapak dan paman yusri pun mencoba fokus menatap pondok itu..
Ternyata itu bukan cahaya api lilin, melainkan sebuah bola api yang sedang melayang..
Bapak dan paman yusri diam, mereka berkeringat dingin.. bola api itu diam disana sambil melayang
Kurang lebih sekitar setengah jam mereka duduk tanpa bergerak sedikitpun, dan tak lama sosok bola api itupun terbang melesat menjauh dari pondok itu.
Kalau di daerah jawa biasanya sih dipanggil banaspati...
Menurut caster, banaspati ini cukup terkenal dan familiar ya ditelinga para pecinta horror..
Bapak, kakek, dan paman yusri pun sampai dipondokan itu dan meletakan semua bawaannya..
Kembali paman yusri memijati kakinya yang membengkak..
Sekarang sudah jam setengah 1 pagi, kalian tidur dulu sekarang. Nanti abah bangunin kalau sudah waktunya.. kata kakek.
Apa yang kalian buat disini?
Ditengah istirahat, bapak dan paman yusri dikejutkan dengan kehadiran sosok kakek tua lengkap dengan baju adat.
Ternyata itu kamu riman... hahaha" tiba-tiba kakek ku menyapa kakek dengan baju adat itu.
Ternyata ini teman kakek saat muda dulu, ya.. teman dalam mencari ajian dan benda mistis.
Menurut penjelasan bapak, kakek riman dan kakek ku ini merupakan teman akrab, kakek riman ini juga bisa dibilang sebagai "tour guide" nya kakek ku dihutan itu.
Oke lanjut
Setelah berbincang cukup lama kakek riman dan kakek ku bangkit dari duduknya.
Ayo ari, yusri kita jalan.. ucap kakek
Mereka bertiga pun berjalan dipandu oleh kakek riman.
Berhenti.. disini... Kakek riman mengais-gais tanah dan menggenggam sebuah pena keramik ditangannya.
Pena keramik itu pula lah yang sampai pertengahan 2016 lalu masih disimpan oleh bapak ku dirumah.
Jadi untuk lebih jelasnya, pena itu isinya semacam pisau kecil..
Nah pisaunya ini berkarat sampai kehitaman..
Kalau dari penjelasan bapak, mata pisau ini sudah direndam didalam racun selama bertahun-tahun.
Sempat waktu itu caster sangking keponya membuka pena itu.
Dan kebetulan juga bapak caster masuk.. dan langsung kena tegur habis habisan..
Bapak bilang, kalau sampai tangan kita tergores sedikit saja, pasti racunnya langsung masuk ke darah dan kita ya pasti mati boy...
Oke kita lanjut lagi.
Setelah selesai membersihkan pena yang didapat oleh kakek riman, merekapun melanjutkan perjalanannya lagi..
Inilah cerita yang paling membuat saya sebagai pendengar juga merinding..
Ditengah perjalanan, mereka tiba-tiba mendengar suara senandung lirih seorang wanita..
Bah.. bah.. paman yusri yang memang terkenal penakut ini mulai memanggil kakek dengan berbisik.
Yusri.. kita menuju kesini sudah cape-cape'.. kalau kamu takut mending pulang saja.. kata kakek.
Paman yusri yang panik pun mau tak mau akhirnya diam sambil menahan takut. Sementara bapak tetap diam saja tak menggubris sampai.....
Ada rambut turun menjuntai dari atas langit-langit.. Bapak yang penasaranpun akhirnya mendongak ke atas dan betapa terkejutnya bapak..
Ada wanita berbaju putih lusuh sedang duduk di dahan pohon setinggi kurang lebih 3,5 meter sedang menyisir rambutnya.
Bapak yang melihat wanita itupun perlahan memundurkan langkahnya dan menjauhi rambut wanita itu.
Wanita itu tetap menyisir sambil bersenandung..
Wajahnya tak kelihatan, hanya rambut yang menutupi seluruh wajahnya.
Bah.. setan bah.. paman yusri berbisik pada kakek.
Mau? Kalau mau bawa pulang.. buat peliharaan.. kata kakek.
Ga mau ah bah.. masa bawa setan kerumah.. kata paman yusri.
Rupanya sosok itu mendengar perkataan paman yusri.
Sosok itu menghentikan sisiran rambutnya dan memalingkan wajahnya ke paman yusri.
Yusri tutup mata.. Tiba-tiba kakek riman maju ke depan paman yusri dan mengusir sosok itu menjauh.
Sudah dibilang jangan di tegur.. yusri.. yusri..
Kakek ku menggelengkan kepala.
Paman yusri pun diberi air yang telah dibacai oleh kakek riman.. dan mereka melanjutkan perjalanannya lagi..
Benda mistis berikutnya adalah pena kuningan dan minyak..
Sedikit rahasia..
Pena emas ini benda yang paling sering dibawa oleh bapak caster saat belanja dipasar..
Dapat diskon gais.. fungsinya buat pengasihan..
Nah pena emas ini juga sampai tahun 2016 kemarin masih ada dirumah..
Sayang caster gak bisa membagi fotonya karena barangnya sudah dikembalikan.
Akhirnya setelah bertemu segala macam setan dan sudah "metik" benda gaib.
Kakek, Paman yusri, dan bapak akhirnya memutuskan untuk berpamitan dengan kakek riman.
Akhirnya mereka bertiga bergegas pergi keluar dari hutan.
Namun ditengah perjalanan, Kakek tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Iya, tadi saya sama riman, tolong riman jangan dimarahi, saya yang minta tolong sama dia dik..
Kakek berbicara sendiri.
Otomatis bapak dan paman yusri pun melongo melihat kejadian itu.
Iya.. ini terakhir kalinya saya minta tolong sama riman ya dik, minta maaf kalau sudah merepotkan kalian.. sambung kakek lagi.
Setelah itu kakek melanjutkan perjalanan kembali.
Bah.. tadi ngobrol sama siapa? setan ya? tanya bapak.
Bukan ri, itu tadi ruhnya istri kakek riman.. Terang kakek.
Setan dong bah? tanya paman yusri yang tiba-tiba berlari mendekati kakek.
Bukan setan yusri... dia cuma ngelepas ruhnya saja. Dia gak senang abah minta tolong kakek riman untuk mencari benda gaib kata kakek.
Jadi untuk lebih jelasnya..
Istrinya kakek riman itu juga punya kekuatan khusus.. ingat.. ga pakai chakra ya man teman.. ini cerita horror bukan naruto.
Jadi istri beliau itu punya kemampuan "raga sukma" atau kemampuan melepaskan roh dari tubuh.
Dan istri beliau itu marah ke kakek caster, karena sudah ngajak kakek riman buat berburu benda gaib..
Apalagi kakek riman itu sudah berjanji benar-benar meninggalkan hal seperti itu dan lebih fokus berdoa pada YME..
Sekitar tahun 2012 kakek ku pun meninggal dunia..
Dan nasib barang-barang yang ada dirumah kakek pun dirawat oleh paman angkat ku yang lain.
Dan gimana untuk barang-barang yang ada di rumahku ?
Pada tahun 2016, rumah kami dikunjungi pemuka agama.
Dan beliau bilang semua barang yang sudah bapak kumpulkan harus dibuang/dikembalikan.
Beliau menjelaskan kalau bapak ku kan sudah menjadi orang yang beragama, maka dia harus melepas itu semua dan berpasrah pada Tuhan.
Akhirnya aku ikutan dengan bapak untuk mengembalikan semua barang-barang itu dan membuang semua "isi" yang ada di badan bapak.
Syukur sekarang terjadi perubahan di diri bapak, beliau tidak pernah lagi mengamuk-ngamuk dirumah.
Sempat juga entah dapat obrolan darimana, salah seorang tetangga caster bilang ke caster..
Kalau bapak sempat mengikat perjanjian dengan iblis sungai sebelum kelahiran ku..
Entah benar apa tidak, yang penting kami sekarang sudah hidup jauh lebih baik.
Oh ya untuk "isi" dalam badan bapak, caster sebenarnya juga kurang tahu ya..
Cuma pernah ada suatu kejadian dirumah, dimana bapak sedang mengamuk total pada adiknya, dan mama menyuruh bapak membaca surat yasin.
Tapi bapak menolak dan bilang "Buat apa baca-baca kaya gitu".
Terus setelah beliau tenang, ditanya lah kenapa beliau mengamuk berlebihan seperti itu.. kami semua malah keheranan karena bapak menjawab
"Siapa yang ngamuk? ngaco kalian, aku gak ada ngamuk sama si *** (adik bapak)".
Dari situlah kami paham bahwa yang ngamuk bukan bapak.
Namun seperti yang caster bilang, bapak sekarang sudah berubah total, dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan, lebih rajin beribadah, dan lebih sabar.
SELESAI