Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PART INDEX - TUMBAL SEWU NDAS (SERIBU KEPALA)


Malam itu juga, tepatnya setelah waktu 'Isya', Sasa di kuburkan. Dari sekian banyak pelayat, dan kerabat yang ikut membantu proses pemakaman Sasa. Hanya Mbah Han, dan Mbah Malik, pemuka agama di desa itu, yang mengetahui jasad asli Sasa. Di mana, ketika Mbah Han untuk terakhir kalinya membuka kafan penutup tubuh Sasa, sebelum di bawa ke liang lahat, terlihat buru-buru menutup kembali kain kafan itu. Raut wajahnya berubah aneh, seolah ada kengerian yang ia lihat. 

Sempat ingin menanyakan hal itu pada Mbah Malik yang berada di dekatnya. Tapi urung, sebab Mbah Malik seperti tau apa yang ingin di katakanya, sehingga langsung memberinya sebuah isyarat gelengan kepala, sambil berkata pelan.

"Cukup Dewe seng weroh, Mbah. Ojo sampek wong liyo melu ngerti. Mulo ayo ndang di kubur ae." (Cukup kita berdua yang tau, Mbah. Jangan sampai orang lain ikut tau. Makanya ayo segera di kuburkan saja.)" Ucap Mbah Malik,,

close