Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEMBANTU WEWE MELAHIRKAN


Dapet kiriman cerita via email.

Sore itu pakdhe Robo lagi nderes (proses untuk menyadap air nira yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula merah atau gula Jawa) pohon kelapa di pekarangan.. Saat di atas pohon kelapa, dilihatnya ada seorang wanita yang mau melahirkan di area kuburan, dimana letak pekarangan pohon kelapa pakdhe Robo saat itu kebetulan berada tepat di samping kuburan. Kemudian dia turun dan bermaksud untuk membantu wanita itu yang tampak panik dan menangis seorang diri..

Saat pakdhe Robo mendekat, si wanita berbicara kepada pakdhe,
"Pak.., tolong panggilkan suamiku di tempat manten utara desa ini.. Ini ada cincin, bukti kalo sampeyan aku yang ngutus..!"

Tanpa banyak tanya, pakdhe menerima cincin itu dan langsung menuju desa yang ditunjukkan wanita yang mau melahirkan itu.
Di sepanjang jalan, setiap ketemu tetangga dan di sapanya, tidak ada seorangpun yang menjawab dan seakan-akan tidak melihat dirinya.

Sampai di tempat manten, pakdhe bisa leluasa masuk di semua kamar tanpa di ketahui pemilik rumah (kayaknya bisa ngilang karena pakai cincin itu).

Akhirnya di bilik (kamar di tengah belakang) rumah milik temanten, suami wanita yang mau melahirkan itu terlihat sedang memakan sesajian dan kaget melihat pakdhe Robo datang.. Kemudian pakdhe menyapa laki-laki itu,
"Namamu pak Kromo ya, istrimu mau melahirkan di rumah.."

Akhirnya pak Kromo dan pakdhe Robo berlarian menuju lokasi wanita yang mau melahirkan itu.. Kemudian sesampai di lokasi lahiran (rumah terlihat seperti rumah loji, rumah khas orang jawa zaman dulu), pak Kromo terlihat membantu istrinya yang mau lahiran itu..

Karena dirasa tugas sudah selesai, maka pakdhe Robo pamitan..
"Saya pamit dulu pak Kromo, mau meneruskan kerjaan nderes kelapa lagi.. Dan ini cincinnya aku kembalikan..!" Sambil menyerahkan cincin yang di pinjamkan wanita tadi pada dirinya.

"Ya, terima kasih pertolongannya pak.. Dan ini ada sedikit uang sebagai ucapan terima kasih kami pada sampeyan.." kata pak Kromo.

"Terima kasih, tidak usah repot-repot pak.. Menolong sesama adalah tugas kita sebagai umat yang baik.." kata pakdhe Robo menolak halus.

"Ya, terima kasih ya pak.. Semoga rejeki sampeyan lancar..!" Kata pak kromo..

Kemudian pakde Robo pamitan pulang.. Namun saat 50 meter dari lokasi, pakde Robo penasaran dengan pasutri tadi dan balik badan, maksut hati ingin kenal lebih dekat dan ingin tau dari mana asal mereka sebenarnya, satu desa tapi kok kelihatan rada asing...? 
Ternyata pas balik badan tidak ada rumah dan tidak ada seorangpun di situ, hanya nisan yang berjejer..

Mulai saat itu juga, rejeki pakde Robo meningkat tajam.. Jualan tempe di pasar Turi Sidomulyo Kretek Bantul, berapapun bikinnya selalu habis di borong orang-orang.. Mungkin itu bantuan (sebagai ucapan terimakasih) dari Jin yang melahirkan dikuburan itu..
close